Majalah Digital Kabari Edisi 185 - 2023 | Page 22

22 INSPIRATIF

Yup ! Lilis mengatakan Mutiara

Craft berkonsentrasi kepada hal -hal yang tidak bernilai , seperti sampah . Sampah yang didaur ulang dan dibuat menjadi barang yang bernilai , seperti produk tas , aneka tas kaki , perca batik , perca cussion dan perca tenun , serta yang lainnya . Kemudian botol -botol bekas didaur ulang menjadi kalung , bros dan gelang atau dari perca – perca batik dibuatkan aneka pouch , kalung dan lainnya .
“ Saya mungkin orang yang paling konsen dengan zero waste , saya senang sekali mengefisienkan semua bahan jangan sampai ada yang terbuang . Misalkan seperti botol bisa diubah menjadi gelang , kalung . Sampah dari kaleng kita ubah menjadi ornamen – ornamen yang lain , jadi lebih bagus ,” katanya kepada KABARI .
Lilis bercerita Mutiara Craft dirikan pada tahun 2016 saat dirinya bergabung di salah satu organisasi yaitu IPEMI ( Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia ). Lilis bergabung di tingkat kecamatan dan ia menjadi ketua UKMnya , yang diberi tugas untuk memberikan pelatihan keterampilan .
“ Kita ajarkan skillnya baik itu kuliner , craft maupun fashion , kita bina sampai bisa sehingga dia sampai bisa menjadi mandiri dengan ketrampilannya ,” tutur Lilis
Berhubung Lilis adalah Ketua UKM jadi ia bekerja lansung terjun ke masyarakat . Ibu – Ibu semua dikumpulkan karena ini menjadi tugasnya , jadi setiap minggu Lilis kumpulkan Ibu – Ibu datang ke workshopnya untuk belajar craft , fashion dan kuliner .
“ Alhamdulillah dari beberapa Ibu – Ibu yang pada belajar semua menghasilkan , jadi saya sekarang ini bertugas membantu menjualkan .

Cerita Mutiara Craft yang Peduli Lingkungan

Melalui Mutiara Craft , Lilis Suryani menyulap barangbarang yang tidak berguna menjadi sesuatu yang bernilai . Lilis peduli dengan zero waste dan senang mengefisienkan semua barang alih-alih jangan sampai ada yang terbuang .
Kabari