Majalah Digital Kabari Edisi 175 - 2022 | Page 37

INSPIRATIF
37 untuk grading misalnya . Selain juga harus merasa bangga dengan kopi kita sendiri , bangga dengan ciri khasnya dan bisa dinikmati dengan cara kita ,” tuturnya .
Dan Industri kopi ini cukup terganggu akibat pandemi , terutama di tahun awal mewabahnya pandemi . Kendati sempat terdistorsi , produktivitas industri kopi di Indonesia perlahan tumbuh . Kebutuhan kopi semakin meningkat , ditambah adanya Brasil sebagai negara top produsen kopi yang mengalami gagal panen , tentunya negara itu mencari kopi untuk mereka penuhi di setiap negara tujuan eksport-nya . Momentum

bagi Indonesia untuk mendongkrak eksport kopi ke luar negeri .

“ Kalau di luar negeri memang ada standar specialty . Di negara demand itu membuat standar karena ingin membeli dan menikmati seusai dengan standarnya . Kalau di dalam negeri sedikit berbeda dan tidak bisa dibandingkan dengan negara luar . Tetapi bukan berarti kopi kita tidak bisa bersaing dengan negara lainnya , hanya caranya bagaimana kita menilai kopi kita itu perlu diperbaiki sekaligus benahi yang sifatnya struktural ,” tuturnya .
Lantas mengapa kopi memiliki ciri khasnya masing-masing ?
Almira menjelaskan perbedaan itu terletak di karakteristik yang dimiliki oleh setiap kopi . “ Kita tidak usah membandingkan kopi Indonesia dengan kopi negara lainnya . Di Indonesia saja , antara kopi dari daerah satu dengan daerah lainnya itu berbeda . Seperti kopi dari Jawa barat dengan kopi Bali saja berbeda .”
Jika mencoba melihat perbedaan secara murni dari kopinya kita pasti akan menemukan karakter yang berbeda dari setiap daerah . Perbedaan dari genetik kopi juga membawa
karakter yang berbeda . Pun dengan lingkungannya dan praktek agrikultur juga mempengaruhi karakteristiknya . ( Harry Prasetyo ) Selengkapnya Klik logo Video .
Kabarinews . com Kabari