Majalah Cakrawala Edisi 425 Tahun 2015 25 | Page 43
menjadi tanggungnjawab khususnya di perairan sebelah
selatan Pulau Jawa-Bali.
Sementara itu Komandan KRI Diponegoro-365
Kolonel Laut (P) Daru Cahyo Sumirat saat di Dermaga
Pelabuhan Cilacap mengatakan bahwa dua kapal
perang ini melaksanakan operasi sebgai bagian dari
kegiatan Operasi Perisai Nusa yang digelar Komando
Armada RI Kawasan Timur. Lebih lanjut disampaikan
Operasi Perisai Nusa, yaitu operasi Siaga Tempur Laut
yang bertugas untuk menjaga perbatasan khususnya
yang berada di wilayah Armada RI Kawasan Timur
mulai dari Cilacap sampai Papua.
Kedua kapal perang itu bersandar di Dermaga I
Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, guna mengambil
perbekalan sebelum kembali berpatroli di wilayah
perairan selatan Jateng-Bali.
Saat ditemui wartawan di Pelabuhan Tanjung Intan,
Komandan KRI Diponegoro-365 Kolonel Laut (P)
Daru Cahyo Sumirat mengatakan, dua kapal perang itu
melaksanakan patroli di perairan selatan Cilacap hingga
Denpasar sebagai bagian dari kegiatan operasi Perisai
Nusa.
“Operasi Perisai Nusa, yaitu operasi siaga tempur
laut yang bertugas untuk menjaga perbatasan khususnya
yang berada di wilayah Armada RI Kawasan Timur
mulai dari Cilacap sampai Papua,” katanya.
Kedatangan KRI Diponegoro-365 dan KRI
Lambung Mangkurat-374 di Pelabuhan Tanjung Intan
Cilacap dalam rangka mengambil muatan logistik dan
bahan bakar sebelum kembali beroperasi di perairan
sekitar Cilacap sampai dengan perintah yang ditentukan
dari Komando Atas.
Operasi Perisai Nusa meliputi kawasan perairan
timur Indonesia mulai dari Cilacap hingga Papua. Kami
mendapat sektor antara Cilacap dan Denpasar. Operasi
dilaksanakan setiap hari, begitu selesai mengisi bahan
bakar, kami kembali ke laut,” katanya.
KRI Diponegoro-365 yang di Komandani oleh
Kolonel Laut (P) Daru Cahyo Sumirat merupakan
kapal perang Korvet kelas Sigma yang berukuran
panjang 90,71 m, lebar 13,02 m, tinggi 8,75 m dengan
berat 1700, ton serta mampu melaju dengan kecepatan
28 knot. Selain itu juga dilengkapi dengan berbagai
perlengkapan persenjataan siap tempur, diantaranya,
meriam kaliber 76 milimeter, rudal permukaan dengan
jarak jangkau 100 kilometer, radar antipesawat udara,
serta dua unit meriam kaliber 20 milimeter kanan dan
kiri.
KRI Lambung Mangkurat-374 dengan Komandan
Mayor Laut (P) Nurul Muclis mempunyai panjang
75 meter ini berjenis Parchim. KRI Lambung
Mangkurat-374 adalah sebuah Korvet kelas Parchim
dipersenjatai untuk perang anti kapal selam.
Disinggung mengenai kemungkinan keberadaan
dua kapal perang tersebut terkait rencana eksekusi
terpidana mati di Pulau Nusakambangan, Komandan
KRI Diponegoro-365 yang di Komandani oleh
Kolonel Laut (P) Daru Cahyo Sumirat menyampaikan
bahwa keberadaan KRI di dermaga Pelabuhan Cilacap
untuk melaksanakan bekal ulang dalam rangka operasi
keamanan laut yang digelar secara rutin di perairan
perbatasan dan tergabung dalam Operasi Perisai Nusa
dalam rangka menegakkan kedaulatan khususnya di
perairan perbatasan pada sektor selatan Pulau JawaPulau Bali. ©Redaksi Cakrawala