info
26
Meriam berputar, yang sebelumnya tidak tersedia pada
semua tank, dianggap sebagai hal yang sangat penting.
Meriam ini harus bisa digunakan melawan tank lain
sambil berjalan menembak dan kecepatan menembak
yang akurat, yang mengharuskan awak ranpur menembak
pertama kali dan menghancurkan atau dihancurkan.
Setelah Perang Dunia II dan memasuki Perang
Dingin, negara-negara maju dan adikuasa mengambil
pelajaran dari Jerman dalam penggunaan kekuatan tank.
Tambahan ancaman perang nuklir dan kimia membuat
tank juga dilengkapi perlengkapan perang nuklir dan
kimia. Kemajuan dalam teknologi meriam dan amunisinya
membuat tank sendiri semakin ditakuti dan masingmasing negara berlomba-lomba untuk menyempurnakan
teknologinya, pendekatan tradisional yang digunakan
belakangan ini memungkinkan agar para perancangnya
secara material meningkatkan modifikasi penampilannya
Tank BMP-3F menerobos medan tertutup.
khususnya kecepatan menembak, efektivitas tank
secara kompartemen dapat ditingkatkan, jika mengikuti
kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi. Pertama,
sementara merancang tank-tank baru, harus diingat kalau
aksinya tank biasanya dipekerjakan dalam sebuah sub
unit yang ditugaskan pada misi yang berbeda, untuk tanktank yang ditugaskan kepada sebuah tank yang mandiri.
Kedua, sebuah pendekatan sistem terpusat seharusnya
digunakan yang tujuan utamanya mengambil keuntungan
dari sistem yang dipekerjakan pada tank, ketimbang
fokus pada pengembangan kemampuan teknologi
dari kendaraan baru dan kreasi dari keadaan nyaman
untuk awak tank. Ketiga, saat membuat kendaraan lapis
baja untuk penggunaan masa depan, seseorang harus
memikirkan kalau unit-unit tank biasanya melanjutkan
misi secara mandiri, jauh dari pasukan induknya. Lebih
jauh lagi, kebutuhan akan standarisasi dari kendaraan
serba guna serta komponen mereka, harus dipertemukan,
secara konsekuen, kendaraan pendukung dan pengangkut
dirancang bersamaan dengan kendaraan lapis baja.
Namun justru ancaman terbesar tank saat ini adalah
pasukan infanteri yang dilengkapi dengan persejataan
ringan yang memiliki daya hancur yang dahsyat, dengan
mengembangkan peluru kendali anti-tank jinjing yang
merupakan hasil pengembangan dari bazoka. Ditambah
dengan berkembangnya kemampuan angkatan udara
dengan helikopter tempur yang memiliki kemampuan
anti-tank.
Tank tempur utama Main Battle Tank (MBT) adalah
kendaraan tempur yang memiliki perlindungan paling
kuat di medan perang. Perlindungannya dirancang untuk
melindungi tank dan pengendaranya dari semua bahaya,
termasuk penetrator energi kinetik yang ditembakkan
tank lain, peluru kendali anti-tank (ATGM) yang
ditembakkan Infanteri atau pesawat udara, dan ranjau.
Tetapi jumlah perlindungan yang dibutuhkan untuk
melindungi tank dari segala arah akan sangat berat dan
tidak memungkinkan, oleh karena itu dalam perancangan
sebuah tank harus ditemukan keseimbangan yang tepat
dengan menjamin perlindungan pada setiap manuvernya.
Ada banyak jenis perlindungan. Perlindungan yang
paling sering ditemukan adalah perlindungan pasif, yaitu
lapisan logam, baja, atau keramik. Tipe perlindungan
yang lain adalah perlindungan reaktif. Perlindungan
reaktif ini meledak ke arah luar, dan mengubah arah
proyektil yang datang. Perlindungan reaktif adalah
berupa balok yang ditempelkan, bukan lapisan yang
permanen. Perlindungan ini cocok dipakai melawan
proyektil berhulu ledak dan perlindungan pasif cocok
melawan proyektil penetrator energikinetik.
Pembagian ketebalan lapis baja tidak merata. Pada
umumnya, lapisan paling tebal ada pada bagian depan
tank dan bagian depan meriam. Lapisan pada samping
dan atas tank biasanya lebih tipis, sedangkan bagian
belakang tank khususnya bagian di atas mesin memiliki
lapisan yang paling tipis.
Senjata utama pada tank adalah meriamnya yang
ukurannya hanya dapat dilampaui oleh senjata artileri