Majalah Bewara Edisi Februari 2017 Majalah Bewara Edisi Februari 2017 | Page 44

jam, itu pun berhenti untuk melangsungkan ibadah sholat Jumat. Total waktu yang ditempuh normalnya kuranglebih empat hingga lima jam. Antusiasme bikers untuk menikmati sunset begitu tinggi, hampir semua bikers ingin mengabadikan tenggelamnya sang mentari di sebrang lautan.
Malam Keakraban
Hiburan Malam Orkes Dangdut
Eits, jangan berpikiran negatif dulu, sepertinya momen
inilah yang paling ditunggu oleh para bikers Setwan. Yaa, hiburan malam yang hanya menampilkan artis lokal untuk menyanyikan beberapa lagu. Bukan hiburannya yang menjadi poin penting, melainkan kebebasan berekspresi, ada yang berjoged mengikuti irama musik pengiring. Ada yang duduk-duduk tetapi tangannya yang berjoged, bahkan ada yang hanya menggeleng-gelengkan kepala untuk mengekspresikan dalam menikmati alunan musik. Semua hanyut dalam kebersamaan sembari melepas kepenatan setelah sekian lama berjibaku dengan rutinitas kerjaan kantor. Tak lain, hiburan itu untuk menghilangkan kejenuhan yang dihadapi karyawan di masing-masing bagian. Bahkan, sebagai bentuk apresiasi atas hiburan tersebut,
Gagal Ke Pantai Lantaran Hujan Raut kekecewaan tampak jelas disetiap wajah para bikers yang sudah berniat akan menikmati desiran ombak Pantai Rancabuaya. Namun hal itu harus pupus lantaran hujan deras mengguyur di pagi hari, hanya berkerumun dikamar masing-masing menikmati selimut kamar hotel. Tetapi ada juga lho yang memaksan pergi ke pantai, meski harus basah kuyup pas kembali ke kamar. Waktu pun terus berdetak hingga menunjukan pukul 09.30 WIB, dalam susunan acara itu waktunya untuk persiapan kembali ke Bandung. Tentu hal itu sangat mengecewakan, tetapi perjalanan harus berlanjut dan konsisten. Waktu jualah yang mengajarkan untuk senantiasa mengacu pada rencana yang sudah diagendakan, sebab perjalanan belum usai.
Menikmati Sunset Pantai Rancabuaya
44
Majalah BEWARA Edisi 15 | Februari 2017