Majalah Bewara Edisi Februari 2017 Majalah Bewara Edisi Februari 2017 | Page 20

SOSOK

Mengenal Lebih Dekat

H. SYAHRIR, SE.

Ketua Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat
harismatik, gagah dan fashionable, itulah kesan permenjadi pilihan kendaraan politiknya. Bukan jabatan

Ktama melihat sosok pria

yang satu ini. Adalah H. Syahrir, SE, pria kelahiran Medan 9 Januari 45 tahun silam. Kiprahnya di dunia politik terbilang cemerlang dan melejit. Sejak 2008, Partai Gerakan Indonesia Raya( Gerindra)
biasa jika sejak saat itu pengurus pusat memercayainya untuk menjabat sebagai bendahara di DPD Gerindra Jawa Barat. Tak butuh waktu lama baginya menjadi anggota legislatif di DPRD Provinsi Jawa Barat. Pemilihan Legislatif pada 2009 lalu mengantarkannya menjadi anggota DPRD Provinsi Jabar. Pada periode ini dirinya ditunjuk DPD Gerindra untuk menjadi Ketua Fraksi di DPRD Prov Jabar. Motivasinya menjadi seorang wakil rakyat, bukan hanya isapan jempol dan numpang ketenaran sebagai pemangku kebijakan semata. Tak lain hanya berkeinginan langsung bisa membantu masyarakat dengan. Artinya, dengan menjadi seorang wakil rakyat dapat berperan lebih aktif untuk menangkap aspirasi. Tak jarang, dalam kegiatan reses atau melakukan peninjauan terhadap aspirasi masyarakat sekaligus bertemu langsung dengan masyarakat sering ditemuinya segudang persoalan. Karena itu, tidak heran suami dari istri yang bernama Sunita Syahrir ini di percaya untuk memimpin Komisi I DPRD Jabar. Aspirasi yang langsung ditampung itu dibahas secara terperinci agar dapat direalisasikan baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Tugasnya mejadi Ketua Komisi I bukan perkara mudah, sektor penting terutama dibidang pemerintahan berada di bawah bidang komisi yang dipimpinnya. Masalah sengketa tanah, lahan ataupun ada juga mengenai guru-guru, honorer dan segala permasalahan mengenai pemerintahan bukan hal asing dimatannya. Baru-baru ini masalah penipuan CPNS yang menyebabkan ratusan korban. Persoalan itu menjadi“ PR” bagi komisi yang harus direspon dengan baik agar dapat diselesaikan dengan baik pula. Di tambah dengan adanya masalah saling klaim kepemilikan mupun pengelolaan aset dan pembebasan lahan-pembebasan lahan yang terkait bandara kertajati. Pun demikian dalam menyikapi persoalan yang saat ini sedang panas-panasnya dengan adanya bentrokan antara ormas FPI dengan GMBI menimbulkan persoalan baru, karena itu Komisi I harus menyelesaikan sesuai dengan kebijakan yang berlaku, dimana ormas berada di bawah Kebangpol. Kendati demikian, persoalan itu semua harus diselesaikan dengan penuh tanggung jawab dan tidak merugikan pihak manapun.
Peran keluarga di mata bapak? Istri dan anak-anak mendukung apapun yang di lakukan tentunya dengan mendorong dan memotivasi agar bisa menjalankan tugas sehari-hari penuh dengan tanggung jawab yang besar dan dapat membuahkan hasil yang bisa diharapkan orang banyak. Sesekali protes terutama dari anak-anak pasti ada saja. Pantas saja, selama hampir seminggu penuh pekerjaan yang kian menumpuk harus diselesaikan dengan seksama dan penuh dengan tanggung jawab. Karena itu, waktu yang lebih sedikit dengan mereka kadangkala menimbulkan protes dari anak-anak. Sabtu dan Minggu menjadi hari yang sangat spesial buat keluarga. Untuk membagi keseimbangan antara bekerja dengan waktu untuk keluarga.“ Karena saya bergabung dengan keluarga itu rata-rata hari libur kalo hari kerjanya itu kembali ke bandung,” ujar bapak lima anak ini.
Pentingnya pendidikan Latar belakang pendidikan baginya sangat penting, Sarjana Ekonomi menjadi gelar pertamanya selama menempuh pendidikan strata I, saat ini tengah melanjutkan perkuliahan untuk mengambil S2 di Unpad Ilmu Pemerintahan, bahkan kini hampri rampung dan sedang menyusun Tesis. Hal itu mengantarkannya pula untuk menadapatkan banyak jabatan, diantaranya menjadi dewan pembina di IPPI( Ikatan Perhimpunan Persaudaraan Haji Jawa Barat), Ketua DPD Pemuda Tani Jawa Barat. Harapannya kedepan dalam berpolitik?
20
Majalah BEWARA Edisi 15 | Februari 2017