Majalah AKSI Edisi 1 No.2 / 2013 | Page 63

mudah. Meski sebulan tapi syukur Alhamdulillah semua kerja bareng, terus juga ada tunjangan dari fakultas dan ada dana sedikitlah. Terus beruntung ada BRI, meski tidak seberapa karena niatnya bukan mencari dana. Kita sudah sangat terbiasa hanya dengan dana sekian, kita bisa bikin apa ? Kita niat dulu semoga ada dananya, jadi kita balik seperti zaman dulu lagi. Sepertinya kita juga rindu ingin melakukan hal-hal seperti itu. Ternyata bisa dengan teman-teman yang juga luar biasa tiap hari kita melakukan ini dan itu. Mungkin yang agak meleset yah publikasi. Damar Marsarangaji Sekprodi Musik Q : Yang ditampilkan satu hari dalam kenduri seni itu pembagiannya sama rata antara musik, tari, teater ? A : Sama rata. Jadi yang dari pagi ini prosesi itu terdiri dari semua mahasiswa fakultas. Kemudian nanti siang dari jam 12 sampai 4 ada band-band dari musik, tapi juga ada dari luar supaya mendatangkan penonton. Terus yang sore nanti ada pertunjukan di luar mulai jam 6, kemudian yang malam itu memang dibagi 30 menit tiap prodi terserah mau menampilkan apa. Q : Untuk panitia ada campur tangan dari mahasiswa? A : Ada mahasiswa, karyawan terus dosen dan di bawah dosen ada mahasiswa. Tadi saya lupa menyampaikan sebetulnya idenya dari saya mengajar literatur tari, literatur tari itu kan membaca tari, membaca itu kan juga harus membaca apa yang terjadi di luar di mana bukan selalu membaca buku. Nah saya minta 7 mahasiswa, karena kita mau pindah kita harus melakukan apa ? Terus kita ngobrol-ngobrol, dan berekspresi. Terus berkembang dan akhirnya jadi semua. Itu tadi cikal bakal embrionya dari mata kuliah itu aja sebenernya. Majalah AKSI | 63 Q : Mas Damar dalam acara Kenduri Seni ini posisinya sebagai apa dan latar belakangnya sendiri bagaimana ? A : Di acara kenduri ini saya sebagai sekretaris satu. Dan latar belakang adanya kenduri ini adalah intinya merupakan satu respon atau tanggapan ekspresi dari fakultas seni pertunjukan khususnya. Di mana sebenarnya kampus kita sudah mau di renovasi, intinya adalah syukuran atau selametan. Juga sebagai bentuk keprihatinan kami terhadap kampus ini yang telah memberikan banyak ilmu kepada kami. Seolah-seolah jadi perpisahan juga buat gedung lama karena kita akan direnovasi secara total. Q : Makna dari kata Kenduri Seni menurut Mas Damar ? A : Kenduri ini identik dengan pesta raya sebenarnya. Kenduri adalah hajatan gampangnya. Konsep awal nama kenduri ini sebenarnya kita mencari agak-agak susah, mau pakai selametan atau syukuran. Tapi ini kurang mewakili secara umum. Kalau dalam kenduri itu biasanya ada selametan, syukuran dan perayaan begitu. Tadinya malah kita mau pakai nama ruwatan, tapi kalau ruwatan terkesannya jadi eksklusif banget karena mengacu kepada pengertian tertentu. Jadi kita pakai bahasa yang lebih umum. Q : Harapan ke depan setelah menjalani Kenduri Seni? A : Sebenarnya ini lebih kepada mentalitas kita nantinya, dalam arti kita harus mempersiapkan segala sesuatunya menjadi yang lebih baru. Karena tema kenduri ini adalah menyongsong wajah baru IKJ ke depan. Kita harapkan mentalnya juga berubah menjadi lebih baru secara keseluruhan entah itu mahasiswanya, maksudnya dalam arti kata proses kreatifnya maupun juga bagi para staf pengajarnya maupun kary