Majalah AKSI Edisi 1 No.2 / 2013 | Page 38

ya pada zaman itu Hindu, Budha, menjadi dasarnya. memahami dan mempelajari sebuah sejarah. Sumardono : Ya intinya, ini adalah sebuah heritage. Sebuah warisan sejarah yang berwujud candi. Nah candi ini sebenarnya bukan hanya untuk dilihat, tapi bisa kita pelajari. Misalnya proses bagaimana candi ini ada, sebagai sebuah pertanyaan yang sangat mendasar. Mengapa orang membuat candi di sini? Dari keberadaan tenaga tersebut munculah candi-candi. Selain masalah candi, gunung berapi melemparkan pula batu-batu besar. Tanpa batu besar itu tidak ada materi untuk membikin candi-candi tersebut. Jadi dari situ kita mendadak bisa memahami kaitan sistemik antara manusia, budaya dan alam. Atas dasar pemahaman tersebut, maka saya mengajak para seniman berkumpul di sini. Misalnya ada seorang yang selama bertahun-tahun ini, mengekspresikan cita rasa artistiknya dengan materi bambu. Nah bambu itu sesuatu bahan konkrit yang langsung ada. Selain batu yang konkrit ada dan banyak. Hal ini merupakan artikulasi penting. Kemudian juga adanya candi itu, bagaimana candi itu dapat dinikmati ketika ada bulan purnama di atas. A : Dari sekian banyak candi di Jogja, mengapa yang dipilih adalah Ratu Boko ? Kami mencoba melihat itu semua, dan arsiteknya ini adalah mahasiswa S2 IKJ yang bekerja untuk memberi desain pada candi itu, dengan konsep pencahayaannya. Lantas kembali pada pertanyaan yang sangat bagus tadi, untuk apa semua itu? Untuk A : jadi dapatkah disebutkan bahwa inspirasi mas Sumardono adalah letusan gunung merapi yang diasumsikan sebagai sumber kehidupan? Banyak candi di Yogyakarta. Ternyata hal itu berkaitan langsung dengan adanya Merapi, sebuah gunung berapi. Dan setiap ada gunung berapi, gunung berapi itu akan selalu memuntahkan lava, dan lava itu akan menjadi bencana tetapi sekaligus juga berkah, karena tanah menjadi subur di sekitarnya. Nah kalau tanah subur, maka orang bisa bercocok tanam, bisa menjadi sawah. Kalau itu menjadi sawah, akhirnya ribuan orang berkumpul, kalau ribuan orang berkumpul ada power, ada tenaga, ada energi besar. Kemudian munculah kerajaan, sebuah komunitas, di mana kerajaan di Mataram itu menjadi pusatnya. Setelah itu ada tenaga untuk lahirnya kebudayaan, yang tentun- Edisi .1 | No.2 | Oktober 2013 S : Karena yang menarik dari Boko ini, tidak secanggih Prambanan dan Borobudur yang masih utuh dan jelas konsepnya. Kalau Borobudur itu Budhisme, ada Budha-Budha banyak, kalau di Prambanan cerita Ramayana yang dipahat di situ tentang Hindu. Tapi di candi Ratu Boko itu hanya reruntuhan saja, sebab tidak ada identitas yang jelas. Ini Hindu, atau Budha atau apa? Itu hanya bata-bata yang, platform-platform saja, candinya sederhana. Namun itulah menariknya, karena kita tidak harus terikat dengan cerita atau apapun di candi Ratu Boko. Hingga akhirnya kita bisa memainkan apapun di situ. S : Salah satu saja dan bukan hanya itu. Se- Majalah AKSI | 38 Photos courtesy of ORIZON ASTONIA & Sischa monalisa AKSI : Apa sebenarnya hubungan antara gerhana bulan.. ????????????????????((0