KAMPUS IKJ
JAMMING
Tempat baru tidak menjadi
masalah untuk berlatih
Belum lama ini IKJ mengadakan perombakan besar-besaran pada kampusnya. Akibatnya, ketiga fakultas harus berpisah untuk
sementara waktu. Para penghuni kampus
pun harus melakukan adaptasi di lingkungan baru.
Saya mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi kampus sementara Fakultas Seni
Pertunjukan (FSP) di Pasar Baru. Setelah
menempuh perjalanan dari Cikini, tibalah
saya di sana.
Dari luar, gedung itu terlihat begitu kecil.
Itu adalah pertama kalinya saya mengunjungi kampus tersebut. Saya mengenali bahwa itu adalah gedung kampus FSP karena
ada spanduk bertuliskan Selamat Datang di
Kampus Sementara FSP yang terpasang di
dekat situ. Saya segera masuk dan melakukan tur kecil.
Interior gedung tersebut cukup luas. Kampus FSP terdiri dari tiga lantai. Semua lantai
memiliki ruangan-ruangan kecil yang digunakan sebagai ruang kelas. Sementara itu,
ruang kantor dan keperluan administrasi
terletak di lantai dua.
Hampir seluruh ruangan kelas digunakan untuk program studi musik karena
memang sebagian besar mata kuliahnya
adalah praktek dengan instrumen. Maka,
otomatis mereka membutuhkan ruangan
masing-masing. Sementara itu, kegiatan
perkuliahan program studi teater dan tari
lebih banyak berlangsung di teater halaman
TIM karena tidak banyak menggunakan peralatan. Untuk mata kuliah teori seperti Etika
Berbangsa dan Bernegara dan pendidikan
agama diadakan di gedung auditorium pascasarjana IKJ. Akan tetapi tidak hanya mata
kuliah praktek saja yang berlangsung di
Majalah AKSI | 21
Pasar Baru. Di sana juga diadakan perkuliahan untuk etnomusikologi dan antropologi
tari.
Baik mahasiswa, karyawan, maupun dosen
tentu harus beradaptasi selama beberapa
bulan sampai renovasi di Cikini rampung.
Dan setelah satu bulan di Pasar Baru, mereka mulai memiliki kesan tersendiri terhadap
gedung yang mereka tempati.
Ada beberapa kendala yang dihadapi selama kegiatan perkuliahan berlangsung.
Kendala utama yang dihadapi adalah daya
listrik yang sering mati. Hal itu tentu sangat
mengganggu kenyamanan semua orang
dan menghambat kegiatan administrasi.
Kendala kedua adalah kapasitas gedung
yang terlampau kecil. Berdasarkan informasi dari Pak Damar, sekretaris Prodi musik,
daya tampung dari tiap kelas hanya sekitar
duapuluh orang. Akibatnya, petinggi fakultas sepakat untuk menunda mata kuliah
umum seperti bahasa Inggris dan bahasa
Indonesia. Sementara untuk mata kuliah
lain yang kapasitasnya lebih dari duapuluh
orang disediakan sebuah ruang serbaguna,
yang sebetulnya merupakan sebuah lorong
gedung. Kapasitasnya pun sebetulnya tidak
terlalu besar.
Kendala ketiga adalah tempat parkir. Kampus FSP ?\?YHH\?][???\Z?\????[?[?\?]Z?H[???\??[[??^XK??Z[???H[\?[Z[?\??\?X[??\??YXHYZ?Y[XYZK?[??[??[??X[??Y[??[?\?ZH[?[[?HZ?[??\?[][??Y[?\]?[?[\]\??\????[?ZKXZ\?\??H]\?Z?[???][??L???Y?HY[X?\?Z?[?\?[[?[?XH\?Y\??[\\?\??X?]??Z?]Z[?HXHY\?\?HYZ??YHX\?[Z?[[XH?[XZH\?\??\?K??[X[???[XH?Y?H][???\?[??Z?Z?B?X[???Y?HY\?\Z?[?XZ\?\??H]\?Z?[???][??L?X[??Y[??YH\?X\?[Z[??Y[Z?[]\?ZZH[?\??Z?[\?Y[??YH?[]??ZZ??[?ZHX]\[??Z?H?\??]B??Z?HY\?Z?H?[[H?[\]?\??[?[[??X?Z?]Z[??[?XZ\?\??K[XZ\?\??B?\?H?Z?[\?Z[??Z?Z????[H[??[?[[???YH?[\\?H?Y[???\?[?X[??Z?\?B??\[X?\?[K???]Z?H?^XH?\??[[[???^]\\?^]\\?[??\??X\?H]\?Z?\?H[[H?X[??[?\?X[??[??[\?H?[Z?]H?X[???[\?X[???????[?XHYH?]H?[??X[???Y[??Y[Y\?Z??H\?[][?]\?Z??[Y[?\?B?]HH???[???\?\]?\?\?Z?\?\?X[???[[H?[\]X?\?\??[??YB??X?XZ?X[???????X[??[X[??X]?[???X?Y?ZH?[?[??Z?[Y?\??Z?Y\??X?Y?ZB?[\]?\??[?ZH\?H[??[?H?[\\???[[XH?[??[??[??^XHH?[\\?\?\???\?K?^XHY[Z]?Z?H?Y?X][?\??[XZ[??\?[???[???\\?H?X\?[?XK?[[?B?Y[X?Z?Z?[??Z?H[???[??[??\?H[???Y[???\?HX[??Y[Z[Z?H?[?XZ??[?[B?YZ?Y[]]\??[??[X[??]?[Z?\?\?B?XZ\?\??K??[][?Z?[X\??\?\?\??Z?H???\??[??\?H?[\\?H?Z?[?H\]?[\?ZH\]?Z?K??[X]H?Y?B?Y[??\?\?[?Y[?XH[?[X?Z[??\?[]\?X[??X?Z?ZZ?H?Y[???[\\??\?B??[?[?XK???^XH?[?\?H?Y?H?\?\?\?Z?H?[??\?B?\]?[\?ZH?X?\]?XHY?\?\?HXZ\?\??H\?H?]Y?H?Z?[\?\]?[[???\??[\[[?Y[??[?[?]H?[XHZ[?????SPT?H??T?SU??Y\?H?H??????\??L??