KAMPUS IKJ
BLONDE REDHEAD
Anehnya lampu ini masih saja di
simpan oleh pihak kampus
di Cempaka Putih para staf mendapatkan
dispensasi waktu masuk kerja menjadi pukul
08.30 yang sebelumnya pukul 08.00”.
Hal tersebut cukup membantu mbak Asih
dan para staf lain yang rata-rata rumahnya
jauh dari kampus di Cempaka Putih, serta
merasa akses menuju kampus menjadi lebih lama. Bahkan terkadang untuk mengejar waktu harus menggunakan kendaraan
umum dan berhenti di depan jalan Rumah
Sakit Islam, serta harus menggunakan ojek
lagi untuk masuk ke dalam kampus untuk
mengejar waktu agar tidak terlambat sampai di kampus. Karena sanksi yang didapatkan jika staf datang terlambat sampai di
kampus adalah uang transport mereka akan
dipotong. Dan jika staf pada hari itu membolos tidak masuk kantor tanpa ada pemberitahuan sebelumnya, maka uang transportasi dan uang makan akan dipotong.
Jika ingin izin untuk tidak masuk kantor
karena ada urusan keluarga atau keperluan lain, maka staf harus membuat surat izin
dari jauh-jauh hari yang nantinya akan ditujukan kepada Kasubag Umum, Kaur Kepeg-
awaian serta atasan langsung. Sedangkan
bagi para staf yang tidak dapat masuk kerja
karena sedang sakit, maka sebisa mungkin
harus menunjukkan surat dokter.
Potongan tersebut sudah ada perhitungannya masing-masing, tergantung dari berapa
jam staf terlambat. Sedangkan untuk transport sendiri, uang yang dikeluarkan selama
kampus pindah jadi bertambah karena akses yang semakin jauh. Lalu Selama kampus
yang berpindah-pindah menjadi tiga tempat di TIM, PSKD dan Cempaka Putih, bagi
para staf selama masih bisa saling berkomuniksi tidak terlalu menjadi masalah dengan
kondisi kampus yang seperti ini.
Salah satu staf tidak tetap akademik, Arie
Guteng ( mas Arie ) mengatakan bahwa
tidak ada perbedaan saat kampus ketika
masih di TIM dengan di Cempaka Putih.
Hanya saja dengan pindahnya kampus,
mas Arie harus berpindah kos yang jaraknya lebih dekat dari kampus. Di mana jam
kerja mas Arie tetap dimulai pada pukul
08.00. Ia hanya kasihan pada nasib mahasiswa yang menjadi kesulitan dengan kondisi
kampus yang terpisah-pisah. Lalu karena
perkuliahan FFTV yang tidak hanya terletak
di Cempaka Putih, membuat mas Arie tidak
bisa melayani dosen yang akan melakukan
perkuliahan di PSKD, sehingga Rizky yang
sebelumnya menjadi cleaning service sekarang harus membantu di akademik untuk
menyiapkan perkuliahan di PSKD.
Berbeda dengan keadaan kampus Cempaka Putih yang cukup ramai, staf yang
berada di PSKD merasa lebih sepi karena
ruangannya yang berada di lantai 2 dan staf
yang berada di sana juga sangat sedikit.
berbeda dengan dulu saat semuanya masih
bergabung
Sebagian besar mahasiswa, dan para staf
berharap agar pembangunan gedung baru
IKJ dari semua Fakultas segera selesai. Agar
semua Fakultas dapat kembali berkumpul
menjadi satu lagi, dan untuk FFTV yang
sekarang terpisah di tiga tempat berbeda
segera bersatu kembali.
SISCHA MONALISA
Majalah AKSI | 17
Edisi .1 | No.2 | Oktober 2013