LAPORAN TAHUNAN LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2015 | Page 82

Laporan Tahunan Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara
APLIKASI MODEL WRF-CHEM UNTUK PENENTUAN POLA SEBARAN POLUTAN REGIONAL
68
PENDAHULUAN
Latar Belakang WRF-Chem adalah model WRF( The Weather Research & Forecasting Model) dengan menambahkan modul proses kimiawi( chemistry) atmosfer. Model ini dapat mensimulasikan emisi, transportasi, pencampuran, dan transformasi kimia jejak gas dan aerosol bersamaan dengan proses meteorologi. Model WRF-Chem dikembangkan oleh National Oceanic and Atmospheric Administration( NOAA), Earth Systems Research Laboratory( ESRL), The University Corporation for Atmospheric Research( UCAR), The National Center for Atmospheric Research( NCAR), The Max Plank Institute, The University of Chile. Aplikasi model WRF-Chem dapat memberikan luaran pola sebaran polutan lokal( perkotaan), Regional maupun Global yang dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk pengambilan kebijakan pengendalian pencemaran dan pengelolaan tata ruang.
Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan uji
coba model WRF-Chem untuk penentuan
pola sebaran polutan regional( Jabodetabek)
untuk
pemantauan
operasional
kualitas
udara.
Lingkup Kegiatan
Adapun lingkup kegiatan pada Penerapan Aplikasi MODEL WRF-CHEM Untuk penentuan pola sebaran polutan regional adalah sebagai berikut: 1. Aplikasi model WRF-Chem untuk penentuan pola sebaran polutan Regional( Jabodetabek)
2. Meningkatkan luaran model WRF-Chem dengan tingkat resolusi 1 km.
Bidang Informasi Kualitas Udara
Output / Keluaran
Terwujudnya aplikasi model WRF-Chem untuk menentukan pola sebaran polutan regional( Jabodetabek) dengan tingkat resolusi 1 km menggunakan emisi lokal tahun 2009, simulasi dilakukan pada kondisi musim hujan dan musim kemarau pada waktu malam dan siang hari untuk pencemar udara NO 2, SO 2, Ozon, dan PM 10.
METODOLOGI
Wilayah studi yang dipilih adalah Jakarta dan daerah sekitarnya yaitu Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi( Bodetabek). Hal ini disebabkan adanya pengaruh timbal balik pencemaran udara di Jakarta ke Bodetabek dan sebaliknya. Oleh karena itu, wilayah inventarisasi emisi meliputi Jakarta dan Bodetabek( Jabodetabek). Inventarisasi emisi yang dilakukan meliputi emisi dari sektor penggunaan energi( transportasi) tahun 2009. Konversi beban emisi tiap kecamatan menjadi emisi grid dilakukan dengan perangkat lunak Geographic Information System( GIS) Arc-GIS dan menghasilkan data array. Data array ini adalah data mentah input emisi antropogenik untuk WRF-Chem. Selanjutnya, data mentah ini dikonversi dengan program konversi emisi hingga menjadi data input WRF-Chem. Simulasi dilakukan pada kondisi musim hujan dan musim kemarau pada waktu malam dan siang hari untuk masing-masing pencemar udara. Data hasil simulasi kemudian divisualisasi dan dilakukan ekstraksi data menggunakan perangkat lunak Grads. Verifikasi data hasil simulasi dilakuan dengan membandingkan data yang telah diekstraksi dan data observasi dari stasiun kualitas udara BMKG( untuk saat ini hasil keluaran WRF-Chem belum diverifikasi).