Laporan Tahunan Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara
38
4. Telah dilakukan instalasi pada salah satu komputer untuk standar cloning ke komputer lainnya oleh pihak user.
5. Telah dilakukan cloning system pada seluruh komputer yang berjumlah 25 buah sehingga kesemuanya memiliki konfigurasi yang sama.
6. Diberikannya support penuh oleh pihak penyedia pada saat pelaksanaan kegiatan pelatihan hingga pengiriman sampai di masing-masing unit kerja di UPT BMKG.
7. Terpasang, terinstal dan tersinkronisasikannya unit sistem komputasi berupa enclosure dan blade system sebagaimana dibutuhkan.
Pembuatan Software
Lingkup pekerjaan Pembuatan Software Post-Processing Data Proyeksi Perubahan Iklim adalah sebagai berikut: 1. Melakukan konversi dari file keluaran langsung proses downscaling menjadi file dengan format yang memiliki koordinat X yang dapat di-distinguish, atau dengan kata lain dapat dibuka dengan program GrADS tanpa harus merubah file tersebut kedalam format binary, sehingga file yang akan dilanjutkan untuk proses selanjutnya dalam tahap ini masih berbentuk NetCDF atau. nc.
2. Melakukan ekstraksi dua parameter umum yaitu curah hujan dan suhu dari variabel-variabel terkait dua parameter tersebut dari file data hasil konversi item sebelumnya.
3. Melakukan klasifikasi waktu ke rentang waktu harian, bulanan, musiman dan tahunan dalam batasan waktu maksimal yaitu tahunan untuk kedua parameter yang telah di-ekstrak pada poin sebelumnya. Contohnya, 1 file berisi data suhu rata-rata / akumulasi curah hujan dalam sehari, atau 1 file berisi akumulasi curah hujan dalam satu bulan / suhu ratarata dalam satu bulan, atau 1 file berisi akumulasi curah hujan dalam satu bulan / suhu rata-rata dalam satu satuan musim( DJF, MAM, JJA, SON), atau 1 file berisi akumulasi curah hujan dalam satu bulan / suhu rata-rata dalam satu tahun. Hal yang perlu diperhatikan adalah dalam pembuatan nilai curah hujan dalam satu satuan waktu, karena WRF menghasilkan nilai curah hujan yang terus terakumulasi dalam satu periode simulasi( dalam konteks ini, satu periode simulasi = 1 tahun). Maka dari itu perlu dibuatkan algoritma perhitungan khusus untuk mencapai nilai curah hujan dalam satu satuan waktu. Sedangkan untuk suhu, cukup dilakukan dengan merataratakan nilai suhu tersebut dalam periode waktu yang diinginkan, karena sifat datanya yang diskrit.
4. Membuat nilai turunan( indeks iklim) dari kedua parameter pada file hasil dari proses pada poin sebelumnya, yaitu:
A. Curah hujan, yang terdiri atas:
� Hari tanpa hujan( HTH), yaitu jumlah hari dimana nilai curah hujan lebih kecil dari 0.1 mm. Dibuat untuk dapat mendeteksi dalam satuan waktu bulanan, musiman dan tahunan.
� Consecutive dry days( CDD), yaitu jumlah hari dimana tidak ada hujan(< 0.1 mm) dalam waktu berturut-turut dalam satu satuan waktu. Dibuat untuk dapat mendeteksi dalam satuan waktu bulanan, musiman dan tahunan.
� Consecutive wet days( CDD), yaitu jumlah hari dimana terjadi hujan(< 0.1 mm) dalam waktu berturut-turut dalam satu satuan waktu. Dibuat untuk dapat mendeteksi dalam satuan waktu bulanan, musiman dan tahunan.
� Hari hujan lebat( R50), yaitu jumlah hari dimana nilai curah hujan lebih besar dari 50 mm. Dibuat untuk dapat mendeteksi dalam satuan waktu bulanan, musiman dan tahunan.
Bidang Informasi Perubahan Iklim