Di sebuah tempat bekas TPA
yang berada di Leuwi Gajah,
kami menemui salah seorang
pekerja sosial di TPA tersebut
yang biasa dipanggil Ibu Ade.
Beliau sehari-hari menyeleksi
sampah-sampah
sesuai
dengan potensinya masingmasing.
Disini,
Sam
mengikuti seleksi tersebut
bersama
teman-teman barunya.
Sampah
plastik
yang
potensinya
memenuhi
kriteria akan dijual ke
pabrik plastik untuk diolah
kembali. Lalu, sampahsampah yang potensinya
tidak memenuhi kriteria
akan digunakan sebagai
bahan
bakar
dalam
pembuatan ban. Tidak ada
benda-benda sejenis Sam
yang keberadaannya sia-sia disini. Semua merasa beruntung karena dapat berguna bagi kehidupan
manusia.
Sampah adalah uang –Ibu AdeSampah adalah uang –Ibu Ade-
7