Kalibrasi Physics Magazine Edisi 1 | Juni 2013 | Page 81

81

uas.. ujian akhir semester atau ujian awal segalanya(?)

Memasuki bulan Juni, mahasiswa tengah disibukkan dengan persiapan untuk menghadapi UAS( Ujian Akhir Semester). Respon mahasiswa dalam menghadapi UAS relatif berbeda. Mahasiswa yang rajin ketika ditanya tentang UAS maka mereka menjawab“ Berapa ya nilai A yang akan kuperoleh?” ketika ditanya tentang prediksi IP. Kalau mahasiswa pas-pasan“ Berapa soal ya yang bakal aku bisa kerjain?” ketika ditanya tentang prediksi soal UAS. Lain lagi dengan mahasiswa yang‘ kurang rajin’, respon mereka“ Berapa duit sih biar lo kasih gue contekan?”. Para dosen sudah bersiap-siap tutup buku dan memberikan clue materi yang akan diujiankan kepada mahasiswanya. Pesan-pesan mereka yang biasa diberikan pada mahasiswa“ Belajar yang rajin ya..”,“ Nilai UAS bisa membantu IP, jadi belajar ya..”, dan pesan-pesan pemberi semangat lainnya. Namun, ada pertanyaan lain yang sering keselip diantara pesan-pesan itu. Setidaknya itu yang aku tangkap sebagai mahasiswa tingkat dasar,“ Yang mau ikut SBMPTN siapa saja? Barangkali bentrok dengan waktu uas?”. Jleb nyes nyes serr.. Maka seketika atmosfer galau menyelimuti ruang kuliah.
Biasanya kegundahan ini menyerang mahasiswa tingkat dasar yang memang berniat untuk kembali mencoba peruntungan di SBMPTN namun tidak mengabaikan nilai-nilai di kampus. Salah seorang mahasiswa yang merasakan hal tersebut adalah Bunga. Ia adalah mahasiswa fisika yang keukeuh ingin masuk teknik sipil. Sepanjang penglihatanku sebagai salah satu temannya, dia nampak bersungguh-sungguh untuk memperoleh nilai akademis yang baik di kampus ini. Tapi dia juga bertekad kuat untuk masuk teknik sipil di salah satu ptn terkemuka di Bandung.
Maka dalam kebingungannya,“ Aduh, bingung pengen maksimal di UAS tapi aku belum persiapan SBMPTN.. aku gak mau susulan UAS lah..” keluhnya. Tidak hanya Bunga, teman-teman lain yang berniat sama pun merasakan hal yang serupa. Aku sebagai pihak yang tidak berniat untuk ikut SBMPTN lagi pun menjadikan hal ini sebagai kekuatan untuk mencegah mereka ikut SBMPTN. Maklum, mahasiswa fisika angkatan 2012 ini sudah mulai berkurang sejak masuk semester genap kemarin. Mereka yang‘ perlahan-lahan pergi’ adalah orang-orang yang memiliki idealisme untuk menuntut ilmu di tempat yang lebih sesuai dengan mereka. Maksud yang utama adalah‘ mengejar cita-cita’, ini adalah dalih mereka untuk keluar dari kampus ini.
Waktu UAS universitas yang berbarengan dengan SBMPTN memang agak menyulitkan bagi mereka yang hendak kembali mencoba SBMPTN. Aku secara pribadi bertanya-tanya akan kesiapan mereka untuk mengawali kembali satu tahun yang telah berlalu namun di tempat yang baru. Berdasarkan pengalamanku selama satu tahun di jurusan fisika, satu tahun yang telah berlalu ini adalah salah satu masa-masa paling sulit yang pernah aku alami. Adaptasi lingkungan dan sistem pendidikan, belum lagi ospek jurusan dan tugastugas kuliah yang membludak.
Disinilah satu pertanyaan besar menyeruak, apa yang sesungguhnya kita kejar ketika memasuki dunia perkuliahan? Mungkin ini adalah pertanyaan klasik, dan akan ada banyak jawaban atas pertanyaan ini. Tetapi, apapun motivasi di balik keputusan tersebut, motivasi terbaik lah yang akan melancarkan segalanya. Semoga temanteman yang akan ikut UAS sekaligus SBMPTN diberikan kesehatan dan kelancaran dalam segala urusan. Amin
JUNI 2013 | KALIBRASI |

81