Tarik Ulur Penjaga Laut dan Pantai
negara lain pun banyak kewenangan
di laut maka dihadirkan SCG agar
lebih tertib di laut sehingga apabila
ada kecelakaan di laut sudah jelas
siapa yang harus dihubungi karena
hanya ada single agency yaitu sea
and coast guard sebagai eksekutor
atau pelaksana. Memang dibutuhkan
single agency artinya satu badan
yang dapat diandalkan.
Apa bedanya dengan peran
Bakorkamla?
Bakorkamla di Indonesia
domainnya keamanan laut (kamla)
yang juga sebagai solusi bangsa,
sementara KPLP sea and coast
guard domainnya safety and
security. Sedangkan menghadapi
perompakan atau pelanggaran
wilayah, penegakan hukumnya lebih
kepada aparat polisi.
Seberapa efektifkah
Bakorkamla? Mereka menggelar
operasi Gurita dengan anggaran
yang besar. Bagaimana tanggapan
Anda?
Itu tergantung konsistensi ,
sesuatu kalau sudah berbuat harus
dengan amanah. Para pelanggar
ditangkap dan diproses hukum
supaya ada efek jera di laut, seperti
pencuri dari Thailand dan Myanmar.
Mereka yang sering melakukan
pencurian.
Bagaimana menurut Anda
dengan pengadaan kapal baru dari
Bakorkamla tahun 2011, sementara
KPLP kekurangan?
Bisa saja, tetapi kapal
Bakorkamla itu bukan kapal patroli
bakorkamla, kapal itu berupa armada
kapal untuk markas koordinasi.
Seharusnya kapal jenis apa
yang harus diperbanyak?
Tergantung kemampuan negara,
sekarang metode pengawasan
melalui udara seperti satelit,
16 Maritim
JURNAL
sehingga lebih efisien. Kapal tidak
perlu bolak-balik menghabiskan
BBM, maka dikasih intelijen data
semua tinggal dipatok.
Bagaimana SCG yang ideal bagi
negara kepulauan di Indonesia?
Idealnya memang beda dengan
kenyataan, seharusnya single agent
multitask, satu institusi dengan
banyak fungsi bahkan banyak
kewenangan. Itu yang ideal, tetapi
karena stakeholder kami masingmasing sudah punya UU. Mereka
tidak terlalu gampang untuk
dibawahi oleh institusi kecuali ada
komitmen nasional.
Sulitkah untuk menyatukannya?
Sebenarnya apabila adanya
kesadaran sebagai anak bangsa
jangan berpijak kokoh pada ego
sektoral tetapi berpikir bersama
untuk kebaikan laut Indonesia .
Buktinya saja Malaysia bisa ketok
palu dari atas untuk membentuk
APMM (Agensi Penguasaan Maritim
Malaysia). Maka kita harus memiliki
kebijakan yang kuat dan political
will atau keinginan pemerintah yang
sangat kuat.
Menurut Anda, dalam hal ini
siapa yang paling dirugikan?
Masyarakat maritim pengguna
jasa karena di laut terlalu banyak
kewenangan sehingga terjadi
tangkap lepas dari satu petugas ke
petugas lainnya. Banyak forum
yang menyatakan kekecewaan ini
karena meningkatnya high cost
dalam pelayaran . Artinya banyak
yang berharap high cost berkurang.
Mereka ingin menikmati berlayar
jangan ditangkap terus.
Sebenarnya petugas menangkap
dalam kapasitas tugasnya apabila
amanah dan benar. Itu tidak menjadi
masalah, tetapi yang masih terjadi
banyak yang bias. Setiap Indonesia
pun di dunia internasional selalu
memaparkan presentasinya mengenai
penataan laut yang itu-itu saja tidak
berubah padahal sudah lebih dari 40
tahun internasional menanti. Karena
amannya laut mereka menciptakan
lingkungan yang kondusif.
Apakah KPLP dilibatkan dalam
pembahsan RPP Sea and Coast
Guard?
Semua dilibatkan,
perkembangannya sampai
sekarang masih berada di Menko
Polhukam, sudah ada 6 paraf
menteri dan pejabat tinggi yaitu
KSAL, Kementerian Hukum dan
HAM, polisi, Kemenhub, KKP,
Kementerian Keuangan (bea cukai).
Kini hanya menunggu Menko
Polhukam yang sedang menggodok
melalui diskusi dan menyesuaikan
dengan kondisi Indonesia. Tetapi
kami berharap penggodokan RPP itu
juga jangan terlalu lama.
Kapan target yang anda
harapkan untuk RPP SCG?
Tentu kalau bisa 2014 ini. Ini
menyangkut pandangan dunia
internasional terhadap intelektual
bangsa Indonesia kepada harmoni
bangsa jangan sampai dibilang tidak
tahu apa yang diinginkan rakyatnya
untuk penataan kewenangan laut
yang jelas. Sebelumya Indonesia
pernah menjadi the most dangerous
area. Tentu ini pandangan yang
sangat merugikan dan berdampak
pada ekonomi dan bisnis.
Berapa banyak armada yang
harus disiapkan untuk SCG?
Rasio belum pernah dihitung
karena (wilayah Indonesia) terlalu
luas, ditambah 1.000 pun juga
masih tetap kurang. Tapi paling
tidak akan memperkecil celah-celah,
sebab kapal itu tidak seperti mobil.
Hitungan kapal adalah ton. Jadi
harapan kita SCG ditandatangani
secepatnya saja dulu. n Damar/Ika