Business Value
jenis SSV oleh Angkatan laut
Filipina di atas. Sepengetahuan
penulis dalam regulasi pemerintah
Filipina ada persyaratan tertentu.
Ketika mereka membeli kapal
perang dari negara lain, produk
tersebut telah dibuat oleh negara
bersangkutan dan dipakai oleh
Angkatan Laut negara tersebut.
Dalam hal ini PAL pernah
membuat dua kapal jenis LPD
yang sangat mirip dengan SSV
yang dibutuhkan Angkatan Laut
Filipina dan kapal LPD tersebut
juga sudah dioperasikan oleh TNI
AL! Tidak banyak negara yang
memiliki kondisi seperti ini, dalam
arti tidak banyak perusahaan
galangan kapal negara lain yang
pernah membuat kapal jenis SSV
dan dipakai oleh angkatan lautnya.
Tinggal melihat bagaimana
regulasi di negara ASEAN
lainnya menyangkut kebutuhan
Alutsistanya. Jadi sebenarnya
tinggal selangkah lagi maka
kebutuhan kapal perang negara
ASEAN bisa dikerjakan
oleh Indonesia. Apakah
pihak Kementerian BUMN,
Kementerian Pertahanan dan
Kementerian Luar Negeri tidak
tergerak untuk memasarkan
produk Industri Strategis secara
all out ?
Manakala semua pihak dapat
bersatu padu, ‘cancut tali wondo’
pasti akan banyak pekerjaan
dapat dilakukan didalam negeri
sendiri. Industri Strategis baik
BUMN maupun BUMS akan
hiruk pikuk menyelesaikan
banyak pekerjaan/pesanan.
Perbanyak dan mulailah belanja
Alutsista/APPK sepenuhnya
di dalam negeri, perbanyaklah
ekspor produk Alutsista/APPK
buatan dalam negeri dengan
pendekatan G to G secara
intensif dan berkesinambungan,
maka niscaya kalau sudah
demikian domestic demand dan
domestic strength akan sanggup
menangkis sekaligus ikut berperan
menanggulangi setiap gejolak
ekonomi yang terjadi.
Menghadapi persaingan masa depan
perusahaan harus melakukan:
1. New Strategic Initiative
• Review regulation;
• Business concept & structure;
• Operational managrment; synergy
2. Quick Program
3. Priorities & Time Table
FUTURE
Turnaround
Transformasi
“Going concern”
Korporasi terancam
Managemen Krisis
Existing
Tahapan Pengembangan Perusahaan
Waktu
Maritim 57
JURNAL