COVERSTORY
Industri TPT
Terganjal
Stigma
Tahukah Anda, bahwa belum ditemukan ilmu yang secara
akurat bisa menentukan sejak kapan manusia mulai
menggunakan penutup badan berupa pakaian pada tubuhnya.
Namun sejarah awal penggunaan pakaian pada manusia
tampaknya bisa diketahui lewat sebuah studi khusus yang
mempelajari kutu (pediculus).
Oleh: Dhiyan W Wibowo
D
ipaparkan oleh Ralf Kittler, Manfred Kayser & Mark Stoneking
pada tahun 2003 lalu lewat bukunya yang berjudul “Evolusi
Molekular Pediculus Humanus dan Asal Mula Pakaian”, dipaparkan
bahwa kutu badan atau Pediculus Humanus hidup secara spesifik pada
pakaian, dan ia menyebar dari asalnya sebagai kutu kepala pada 107.000 tahun
silam. Dari hasil penelitian tersebut, tampaknya bisa disimpulkan bahwa pada
tahun tersebut manusia sudah mulai mengenakan pakaian.
Sementara teori lain menyebutkan bahwa manusia modern merupakan
satu-satunya dari sejumlah spesies primata yang telah mengenakan pakaian
yang mampu bertahan hidup, dan pakaian tersebut kemungkinan sudah mulai
umum dikenakan sejak 650 tahun silam. Sedangkan studi lainnya, lagi-lagi
yang berbasiskan pada kehidupan pediculus, diperkirakan bahwa pakaian
kemungkinan mulai dikenal sekitar tahun 42.000 – 72.000 BP (beyond
present).
Sejak itulah mulai dikenal fashion, sebuah istilah umum untuk praktik atau
gaya yang popular menyangkut pakaian dan alas kaki, aksesoris hingga make
up. Namun sejauh ini pakaian lah yang cenderung lebih besar dikaitkan pada
fashion ketimbang aksesoris lainnya. Sehingga kini masyarakat mengenal
Milan di Italia, serta Paris, Perancis sebagai kiblatnya fashion dunia.
Di belakang layar, industri pakaian yang di dalam negeri diistilahkan
dengan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dan garmen, merupakan
industri padat karya yang mampu menyerap banyak tenaga kerja. Bahkan
dalam laman resminya, Organisasi Buruh Internasional yang berada di bawah
naungan PBB (International Labour Organization/ILO) menyebut bahwa
sektor tekstil, garmen dan alas kaki merupakan salah satu sektor yang paling
besar dalam ranah globalisasi.
Sektor ini disebut menyediakan peluang kerja bagi lebih dari 60 juta
12 INDONESIAN INDUSTRY AGUSTUS 2013