Great ISS November 2019 | Page 9

HEADLINE “Tidak hanya memberi lapangan kerja, tapi juga kita change karakter mereka. Membuat bibit-bibit unggul yang mau nggak mau mereka harus jadi leader di lapangan. Jadi bukan hanya bibit unggul dalam doer, tapi juga dalam leadership sebagai leader-nya,” jelasnya. Dalam menumbuhkan bibit-bibit manusia Indonesia unggul ini, karyawan berproses layaknya menempuh perjalanan untuk menjadi seorang yang kompeten dan dapat dipercaya (being competent and trusted person), yang menjadikannya sebagai pemimpin dalam tim yang efektif dan dapat dipercaya (being effective and trusted team), kemudian yang mampu menjadi bagian dari organisasi berkinerja tinggi (being high performance organization), hingga akhirnya menjadi manusia Indonesia unggul atau Great Indonesian. Department Head of Learning & Development, Dwisnu Arfa Sita mengatakan bahwa tantangan utama pembangunan karakter ini begitu terasa dalam proses membangun purpose atau tujuan dari calon manusia unggul Indonesia ini. Keberhasilan membangun purpose ini paling sederhananya terbukti dengan kebanggaan seseorang terhadap diri dan profesinya, serta melakukan pekerjaannya dengan sebaik-baiknya. Berawal dari penerapan konsep sesederhana 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun) ataupun konsep pelayanan SWAHT atau Service With A Human Touch, dimana memberikan pelayanan atau bekerja dengan hati merupakan pilihan bagi karyawan dalam bereaksi terhadap hal apapun yang terjadi pada orang lain dan di lingkungan sekitarnya. “Kita lahir dari sebuah service, jadi kita nggak bisa menghindar bahwa kita ini manusia sosial, manusia service. Yang artinya, bagaimana bisa melayani dengan hati terhadap siapapun, dengan ikhlas,” tutup Dwisnu. Vol. 4 - No. 15 | November 2019 9