PROFIL GOLDEN HEART
AWARD
Istilah ‘turning point’ sering kita dengar
dalam keseharian, tapi apa sebenarnya
makna turning point? Turning point
adalah sebuah titik balik dalam
hidup seseorang dimana kemudian
ia memandang segala sesuatu dari
arah yang berbeda. Perubahan cara
pandang ini membawa seseorang masuk
dalam kondisi yang lebih baik dan
tidak jarang pula mampu mengubah
kondisi lingkungan dimana ia berada.
“Mama adalah sosok yang luar biasa dalam
hidup saya. Terlebih ketika saya merasa
(berada) di titik terendah, di saat figur
seorang bapak tidak selalu hadir bersama
kami,” ungkap Asri.
Kondisi itu memicu Asri untuk meninggalkan
kota kelahirannya, Bogor, dan merantau ke
Jakarta untuk membuktikan kemandirian
dirinya.
Di Jakarta, Asri tinggal bersama kakak
sulungnya yang sudah lebih dahulu tinggal
di Ibu Kota. Perempuan berusia 21 tahun itu
tidak ingin berlama-lama menganggur. “Saya
mau kerja apa saja asal halal,” ujar Asri.
Suatu hari kakaknya menginformasikan ada
bandara baru yang akan dibuka di Jakarta
(Terminal 3 Soekarno-Hatta) dan memintanya
melamar melalui PT ISS Indonesia.
Perempuan yang menyukai seni lukis dan
desain pakaian ini tidak pernah berpikir
akan jadi seorang cleaner. Namun, itu tidak
menghalanginya untuk mendaftarkan diri
sebagai calon karyawan ISS Indonesia. Posisi
cleaner adalah posisi yang cukup menantang
bagi dirinya. “Kerja bersih-bersih itu kan bisa
jadi modal keterampilan waktu berkeluarga
nanti,” ujar Asri sambil tersenyum.
Asri menambahkan posisi cleaner tidak bisa
dipandang sebelah mata. Sebab, tanpa peran
cleaner kenyamanan penumpang selama
berada di bandara mustahil bisa terwujud.
“ISS juga memberikan kesempatan
bagi saya untuk mempelajari proses
bersosialisasi dan berkomunikasi
dengan berbagai kalangan,”
tambah Asri.
Asri Ariyanih
Pengetahuan dan kemampuan Asri dalam
mengelola kebersihan toilet sesuai standar
yang telah ditetapkan di Terminal 3 Bandara
Soekarno – Hatta, membawanya menerima
undangan makan malam sebagai sebuah
bentuk apresiasi dari Asosiasi Toilet
Indonesia (ATI) - asosiasi di bawah naungan
sebuah organisasi internasional, World
Toilet Organization. itu. Semua ciri yang dia sebutkan benar,”
ucap Asri. Kejujuran akan berdampak positif
bagi karyawan itu sendiri dan nama baik
perusahaan.
Dua tahun mengabdikan diri di ISS Indonesia,
memberikan Asri banyak pelajaran dalam
kehidupannya. “Honesty we respect, itu nilai
terbesar yang saya pelajari di ISS. Kejujuran
benar-benar diajarkan dan diterapkan dalam
perusahaan ini,” jelas Asri. Asri mengakui bahwa kunci sebuah
keberhasilan adalah sikap yang tidak mudah
menyerah. Pendidikan formal memang
penting, namun latar belakang pendidikan
bukanlah satu-satunya jalan menuju
keberhasilan.
Asri menuturkan pengalamannya ketika
menemukan cincin kawin bermata berlian
milik seorang penumpang yang tertinggal di
area mushola (tempat air wudhu). “Waktu
itu tidak langsung saya kasih ke pihak
security, karena saya yakin si pemiliknya pasti
sedang sholat. Jadi saya tunggu sampai ibu
itu selesai sholat. Ternyata benar, dia yang
punya cincin itu,” kata Asri. “Jangan berkecil hati, masa depan jauh lebih
berharga daripada masa lalu kita,” ungkap
Asri. “Lakukan apa yang kamu sukai, jangan
tanggung-tanggung, apalagi pesimis,” ujar
Asri menambahkan. Prinsip hidup seperti
itulah yang selalu disuarakan Asri kepada
teman-temannya yang berada di kampung
halamannya. Kesempatan harus diciptakan,
jangan hanya menunggu.
Menurut Asri, perempuan itu sempat
panik ketika mengetahui cincin kawin
berliannya hilang. Kemudian Asri berusaha
menenangkan pemilik cincin itu. “Saya tanya
ciri – ciri cincin yang diakui sebagai miliknya “Ibarat sebuah tantangan dalam ilmu
marketing, tantangan ini yang membuat
kita bisa terus mengekspresikan diri lebih
jauh,” sebut Asri mengakhiri percakapannya
dengan GREAT.
“ISS juga memberikan kesempatan bagi saya
untuk mempelajari proses bersosialisasi dan
berkomunikasi dengan berbagai kalangan,”
tambah Asri.
Vol. 3 - No. 11 | November 2018 | GREAT ISS
11