PROFIL GOLDEN HEART
AWARD
Ujian terhadap sebuah nilai kejujuran
tidak akan pernah berhenti selama
kehidupan ini berlangsung. Kejujuran
yang hakiki nampak pada saat seseorang
berada dalam pengawasan yang minim.
Perang batin acapkali sulit dihindari,
logika terangkat ke permukaan,
namun pada akhirnya nuranilah
yang memberi arah yang benar.
Sukinah, 34, telah beberapa kali berada
dalam kondisi di mana dia memiliki peluang
mendapatkan rejeki nomplok di area dia
ditempatkan. “Waktu itu sekitar jam 6 pagi
ketika saya sedang membersihkan arena
sauna. Saya lihat amplop coklat tebal. Saya
buka dan ternyata isinya Rp1,5 juta,” ujar
Sukinah.
Teringat kebutuhan biaya perawatan
almarhum suaminya yang mendesak serta
tidak adanya CCTV yang mengawasi, Sukinah
sempat tergoda untuk mengambil uang
tersebut.. “Saya sadar ini bukan cara Tuhan
memberi rejeki kepada saya, lalu amplop itu
saya serahkan ke security,” jelas Sukinah.
Lahir dari keluarga yang menanamkan norma
keagamaan yang kuat, membuat wanita
yang pernah bercita-cita ingin menjadi guru
mengaji ini memiliki pondasi yang kuat saat
menghadapi tantangan. “Setiap kali bangun
tidur, yang pertama saya lakukan adalah
tersenyum-senyum sendiri. Mungkin kalau
orang lihat saya dibilang gila kali ya,” kenang
Sukinah sambil tersenyum.
Memotivasi diri untuk siap menghadapi
tantangan hari ini. Itulah terapi yang senantiasa
di lakukan Sukinah, terlebih setelah kepergian
suaminya satu tahun lalu.
“Saya teramat sangat yakin bahwa Tuhan
tidak pernah menutup mataNya. Saya sangat
bersyukur dianugerahi dua putra-putri yang
sangat mandiri dan bisa mengerti keadaan
keluarganya,” ujar Sukinah.
Saat bekerja, Sukinah harus rela meninggalkan
anak bungsunya yang berusia 9 tahun
berangkat serta pulang sekolah sendiri.
Sementara si sulung yang bersekolah dekat
tempat Sukinah bertugas bisa berangkat
bersamanya.
Wanita penggemar makanan olahan sayur-
sayuran ini benar-benar mencintai apa yang
dikerjakannya. Dedikasinya pada pekerjaan
mampu menciptakan rasa aman dan nyaman
bagi klien. “Sampai ada yang bilang kalau
Sukinah yang kerja di sini dijamin deh barang
yang tertinggal pasti balik,” tutur Sukinah.
Kepercayaan tersebut memotivasi Sukinah
beserta tim untuk lebih solid dalam
memberikan pelayanan kepada klien. Sukinah
mengaku, motivasinya untuk menjadi
supervisor berasal dari kedua anaknya yang
sangat dia cintai. “Saya mau mengubah
kehidupan saya dan anak-anak ke tingkatan
yang lebih baik. Saya selalu bilang ke anak-
anak bahwa apa yang kita lakukan saat ini
bukan hanya untuk hari ini, tetapi juga untuk
masa depan kita,” ucap Sukinah optimistis.
“Saya sadar ini bukan cara Tuhan
memberi rejeki kepada saya, lalu
amplop itu saya serahkan ke security,”
Sukinah
Meski tidak pernah berharap untuk menerima
penghargaan dari siapapun atas apa yang
dikerjakannya selama ini, namun penghargaan
Punakawan Club yang diterimanya pada
Februari 2018 lalu semakin memantapkan
Sukinah untuk terus memberikan yang terbaik
dari dirinya melalui ISS Indonesia. “Ketika
kita ikhlas melakukan sesuatu, maka hasilnya
juga akan dirasakan orang lain,” ujar Sukinah
berbagi filosopi kerja.
Honesty! Itu lah seruan utama yang terucap
darinya ketika ditanyakan apa yang menjadi
motivasi dalam hidup seorang Sukinah. Buah
dari kejujuran memang tidak selalu terwujud
pada saat itu juga. “Namun apa yang kita
tanam sekarang, itu pula yang akan kita petik
dikemudian hari,” tutur Sukinah dengan mata
berbinar-binar.
Vol. 3 - No. 09 | Mei 2018 | GREAT ISS
11