PROFIL GOLDEN HEART AWARD
Pernahkan Anda mendengar istilah Acrophobia ? Yup , itu adalah istilah bagi mereka yang takut berada pada ketinggian . Penderita yang mengalami hal ini , akan mengalami ketegangan luar biasa jika terpaksa harus berada di tempat tinggi . Rasa mual , pusing , keringat dingin , serta ritme jantung yang tidak beraturan adalah beberapa indikasi gejala yang dialami penderita Acrophobia .
Namun yang istimewa , adalah bila penderita Acrophobia justru menyukai ketinggian dan menjadikan hal tersbut sebagai profesi . Harun , senior gondolaman di area Christ Cathedral , Serpong Tangerang , adalah contoh nyata . Pekerjaan yang ditekuninya selama lebih dari satu dasawarsa tersebut terinspirasi oleh video para pendaki gunung yang kerap ditontonnya ketika masih duduk di bangku SMA . “ Mereka tukh kelihatan pede banget bergelantungan di sisi tebing - percaya diri , kayak enggak ada takutnya ,” kenang Harun .
Desain arsitektur gedung dimana Harun bekerja memang didominasi oleh material kaca dan panel alumunium komposit . Kedua material ini memang perlu perawatan rutin terlebih jika posisinya berada diluar jangkauan operator kebersihan . “ Kami kalo ngebersiin itu ( kaca-kaca dan panel alumunium ), enggak pakai keranjang gondola jadi langsung rope access , gelantungan di tali ,” jelas Harun . Rasa takut pasti ada pada awalnya , tapi selama kita menggunakan alat safety yang benar , pasti lah aman , tambah Harun .
Dalam keseharian tugasnya , Bapak tiga orang putri ini tidak hanya bertanggungjawab sebagai seorang gondolaman namun juga sebagai seorang cleaner . Kemampuan multi tasking yang ditunjukkannya bersama para operator ISS lainnya , memberi nilai tambah kepada pihak klien terlebih pada saat mereka mengadakan perhelatan khusus yang diselenggarakan baik indoor maupun outdoor . Panas mentari yang menyengat serta datangnya hujan yang seringkali sulit diprediksi , adalah hal yang rutin di temui Harun di lapangan . “ Selama kita bekerja dengan pengamanan yang maksimal , kondisi cuaca apapun bisa kita lewati ,” ujar Harun .
Bagai sebuah full body harness yang berfungsi sebagai alat pengaman disaat bekerja , begitu pun Harun menempatkan dirinya di mata klien , yaitu sebagai “ pengaman keberlangsungan kontrak ”. “ Lazimnya , kita menjadi satu bagian dari seluruh bagian inti pekerjaan kepada klien , sehingga harus selalu berupaya untuk berkontribusi lebih untuk klien . Dengan demikian , setiap dari pekerjaan kita akan dapat memberikan makna lebih . Bila kontrak kita diperpanjang maka akan lebih banyak orang lagi yang mendapat kerjaan , sehingga kita bisa turut membantu ngurangin pengangguran ,” papar penggemar musisi raja dangdut Rhoma Irama ini .
“ Selama kita bekerja dengan pengamanan yang maksimal , kondisi cuaca apapun bisa kita lewati ”
Harun
Values-values ISS yang kerap ia pegang teguh , bukanlah hal baru . “ Kembalikan apa yang bukan milik kita , dan selalu utamakan kejujuran dalam bekerja ,” demikian nasihat ibunda kepada Harun , anak bungsu dari enam bersaudara .
Kepuasan akan kinerja great performer ISS ini , mendapat apresiasi langsung dari klien ketika perwakilan ISS area Christ Cathedral diajak berlibur bersama ke Bali pada bulan Januari 2018 silam . Kala itu diwakili oleh Bapak Utar Muhayat – Senior Supervisor ( Security Service ). “ Sungguh merupakan kebanggaan bagi saya menjadi bagian dari tim kerja di area ini , sama saat bangga menerima penghargaan Punakawan dari ISS , yang saya persembahkan untuk istri dan dua anak saya , yang tak lelah mendukung perjuangan saya ,” ujar Harun dengan haru .
Vol . 3 - No . 08 | Februari 2018 | GREAT ISS
11