COMMUNITY
DARI GIRSANG SIPANGAN BOLON
MEWUJUDKAN KOMUNITAS MASYARAKAT PARAPAT PEDULI KEBERSIHAN
berusaha aktif dan inisiatif dalam mengkomunikasikan
perkembangan maupun kendala di lapangan kepada
Sekretaris Kecamatan.
“Kami sabar saja dalam bekerja, kita kasih contoh. Kita
juga kan punya 5S ya, tidak lupa selalu terapkan itu:
Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun. Jadi mereka
(warga setempat) juga welcome. Memang agak sulit
untuk bisa ngajak semua orang di sini supaya mau
buang sampah pada tempatnya. Nanti kami kumpulkan
itu di TPS (Tempat Pembuangan Sementara). Tapi saya
Menciptakan
kepedulian
masyarakat
terhadap moril setiap individu untuk selalu menjaga kebersihan yakin, lama-kelamaan nanti mereka akan terbiasa,
kebersihan lingkungan, bukanlah hal mudah. Namun lingkungan. Dalam mendukung upaya mewujudkan karena menanamkan kebersihan kan harus dimulai dari
begitu, hal ini bukan berarti mustahil untuk diwujudkan. komunitas masyarakat Parapat yang peduli dengan diri sendiri,” jelasnya.
Di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kota Parapat, kebersihan lingkungan, kolaborasi antara ISS Indonesia Kabupaten Simalungun, pemerintah daerah setempat dengan masyarakat setempat juga diharapkan dapat tengah menggalakkan upaya mewujudkan komunitas terus dilakukan.
masyarakat Parapat yang peduli dengan kebersihan
lingkungan di daerah wisata kawasan Danau Toba ini.
Sejak menjelang perayaan Idul Fitri di bulan Mei lalu, aksi
bersih secara massal telah mulai dilakukan. Berlokasi di
sekitar Pantai Bebas Parapat, kegiatan gotong-royong
ini melibatkan sekitar 300 orang dari berbagai kalangan
masyarakat, termasuk diantaranya yaitu warga
setempat, bersama perangkat Pemerintah Kecamatan
Girsang Sipangan Bolon, beserta petugas kebersihan
dari ISS Indonesia.
Kemudian pada 28 Juni, Pemerintah Kabupaten
Simalungun menyambut aksi bersih ini dengan
menyoroti pembersihan eceng gondok yang tumbuh
subur di sepanjang Dermaga Tigaraja sampai ke
Kompleks Pesanggrahan Bung Karno, tepian Danau
Toba, dan diawasi langsung oleh Bupati Simalungun
JR Saragih. Selain aksi bersih bergotong-royong,
masyarakat juga kian menerima edukasi dan pembinaan
dalam meningkatkan kesadaran mereka untuk selalu
menjaga kebersihan lingkungan. Pemerintah Kabupaten
Simalungun pun telah mengalokasikan anggaran
kebersihan lingkungan, salah satunya dengan menjalin
kerja sama dengan ISS Indonesia. Dari kerja sama
ini, Pemkab Simalungun mengharapkan masyarakat
setempat maupun pengunjung kawasan Danau Toba
akan semakin terbiasa dengan lingkungan yang bersih,
sehingga nantinya menumbuhkan tanggung jawab
“Dengan adanya ISS (Indonesia) di sini, bekerja
tanpa diatur (tanpa disuruh), masyarakat menjadi
malu. Kenapa saya bilang malu? Pasti mereka
merasa ‘Ah, masa di depan rumah saya, orang
(lain) yang nyapu.’ Jadi ini timbul suatu kesadaran
di tengah masyarakat dan itu yang saya suka.
Sehingga ISS (Indonesia) bisa berkolaborasi
dengan masyarakat yang ada di sekitar Danau
Toba, saling gotong-royong, masyarakatnya
sekarang jadi makin sadar, dia buang sampah
nggak sembarangan,” ungkap JR Saragih.
Dalam kurun waktu lima bulan ISS Indonesia hadir di
Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, tepatnya pada
pertengahan Maret silam, transformasi yang signifikan
telah mengubah kawasan yang dulunya ramai menjadi
persinggahan wisata Danau Toba ini menjadi lebih baik.
Tidak sebatas pada kebersihan lingkungannya saja,
63 manpower ISS Indonesia Area Dinas Lingkungan
Hidup Simalungun (DLHS) Parapat kini bahkan telah
mampu meningkatkan kesadaran dan mengubah
perilaku sejumlah anggota masyarakat untuk lebih
peduli dengan sampah yang mereka hasilkan sendiri.
Supervisor ISS Indonesia Area DLHS Parapat, Frince
Rajagukguk mengakui bahwa hal ini besar dipengaruhi
oleh semangat dan keikhlasan para frontliner dalam
memberikan menjalani konsep “Service With A
Human Touch” atau SWAHT. Tim ISS Indonesia juga
Dari Girsang Sipangan Bolon, upaya Pemda
Simalungun dalam mewujudkan komunitas
masyarakat
Parapat
yang
peduli
dengan
kebersihan diharapkan juga agar dapat menular
dan menjadi contoh bagi Pemda lain. Dari Destinasi
Super Prioritas di Danau Toba, hingga mencapai
kawasan wisata lain di pelosok Nusantara. Dari
membangun kesadaran masyarakat, hingga
membudayakan masyarakat peduli lingkungan
yang bersih. Kemerdekaan berpikir masyarakat
untuk berperilaku peduli kebersihan lingkungan,
selayaknya dapat tercipta dan selalu terjaga.
Vol. 4 - No. 14 | Agustus 2019 | GREAT ISS
27