Great ISS Agustus 2018 | Page 11

PROFIL GOLDEN HEART AWARD “…Mas, motor saya jangan terlalu dempet-dempet gitu dong ntar baret lagi,” hardik keluarga pasien di RS Fatmawati, Jakarta Selatan kepada juru parkir. Si juru parkir tetap tenang dan dengan ramah memberi penjelasan bahwa area parkir RS Fatmawati memang tidak terlalu luas, hanya mampu menampung sekitar 50 sepeda motor, sehingga semua motor yang parkir harus diatur dengan baik. “Nanti kalo Bapak mau keluar, panggil saya saja Pak. Entar saya bantu keluarin motor Bapak,” ujar Wahyono penuh senyum. Lima belas tahun sudah Wahyono menggeluti dunia perparkiran. Selama itu pula, ayah dua anak ini sering berpindah perusahaaan. Namun, di ISS Indonesia akhirnya Wahyono memahami perusahaan yang benar-benar memperhatikan kehidupan karyawannya. “Yang penting buat saya, jenis pekerjaannya jelas, gaji yang diterima sesuai UMP, dan ada jaminan kesehatan untuk saya dan keluarga (BPJS),” jelas Wahyono, yang telah menerima tiga penghargaaan selama tiga tahun bergabung dengan ISS Indonesia. Sebuah bukti pemberdayaan jelas terjadi pada diri penggemar masakan soto ayam ini. “Dulu kami bekerja dengan bentuk penghargaan yang minim, namun sejak dipegang ISS semuanya tertata rapi. Mulai dari gaji, cara bekerja, tanggungan kesehatan, sampai kita diwajibkan punya NPWP,” jelas Wahyono sambil menambahkan, para pengawas ISS tidak segan- segan untuk memberikan pelatihan di lapangan tentang bagaimana seharusnya bekerja. Wahyono senantiasa memegang teguh prinsip kejujuran dan ketegasan yang diajarkan orang tuanya. Hidup di Jakarta butuh kerja keras, jujur, dan harus tegas. “Kalo enggak, kita yang akan diinjak-injak orang,” ujar Wahyono, yang setiap hari membantu istrinya memasang tenda untuk berjualan soto ayam di sekitar Fatmawati. Pesan orang tuanya itu menjadi prinsip Wahyono dalam bekerja. Tidak sekali atau dua kali dia mendapati pemilik kendaraaan yang tertinggal barang-barangnya di sepeda motor “Kalo yang namanya ketinggalan karcis, HP, tas atau dompet, itu sudah biasa di sini. Bahkan ada beberapa orang yang sengaja atau tidak, ninggalin uang di dashboard motornya. Ini ‘kan ngundang kejahatan,”