Geo Energi edisi september indonesia 2013 | Page 12
Pariwara
BPH Migas Terima Delegasi Asosiasi CNG Pakistan
B
adan Pengatur Hilir Minyak
dan Gas Bumi (BPH Migas)
menerima Asosiasi Perusahaan
Compressed Natural Gas (CNG)
Pakistan. Pertemuan antara Delegasi
Asosiasi CNG Pakistan dengan pihak
Indonesia terkait pengembangan
pemanfaatan CNG untuk transportasi
di Indonesia.
Kepala BPH Migas, Andy
Noorsaman Sommeng, menegaskan
tujuan dari pertemuan ini adalah
untuk menjajaki kemungkinan
peluang bisnis dan kerja sama
yang dapat dilakukan oleh Asosiasi
CNG Pakistan dengan pihak-pihak
terkait dengan pengembangan
pemanfaatan CNG untuk
pengembangan transportasi di
Indonesia.
“Ini merupakan tindaklanjut
dari kunjungan dinas Delegasi
BPH Migasyang terdiri dari
BPH Migas, Ditjen Migas, SKK
Migas, PT PertaminaGas, PT
PGN (Persero) Tbk dan Asosiasi
CNG Indonesia di Pakistan pada
tanggal 7-9 Februari 2013,
yang telah banyak mendapat
pengetahuan dan pengalaman
dari keberhasilan Pakistan dalam
pengembangan pemanfaatan CNG
untuk transportasi di Pakistan,” kata
Andy, Senin (26/08/2013) di Aula
Gedung BPH Migas, Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut
disampaikan presentasi dari Ditjen
Migas Kementerian ESDM Ditjen
Industri Unggulan Berbsis Teknologi
Tinggi, Kemenperin terkait dengan
kebijakan pemerintah Indonesia di
bidang konversi BBM ke CNG untuk
transportasi, dan presentasi dari
pihak Pertamina serta Asosiasi CNG
Indonesia selaku pelaku bisnis CNG
untuk transportasi di Indonesia serta
presentasi dari Asosiasi CNG Pakistan
yang kemudian dilanjutkan dengan
tanya jawab.
“Dalam rangka percepatan
konversi BBM ke BBG secara
bertahap di Indonsia, pemerintah
telah melakukan berbagai upaya
koordinasi dengan melibatkan
stakeholders dan telah membuat
target pembangunan infrastruktur
seperti SPBG, konverter kit, bengkel
dan lain sebagainya,” ujar Andy.
Setelah kunjungan ke BPH
Migas, esok harinya rombongan dari
Asosiasi CNG Pakistan direncanakan
akan melakukan pertemuan dengan
Wamen ESDM yang dilanjutkan
dengan kunjungan lapangan ke
SPBG On Line P Pertamna (Persero)
Daan Mogot dan ke Mothers Station
Bitung.
Hadir dalam pertemuan
tersebut Komite BPH Migas Fahmi
Harsandono, Saryono Hadiwidjoyo,
Sumihar Panjaitan, Martin Samodra
Ritonga, A. Qoyum Tjandranegara,
Dubes Pakistan untuk Indonesia,
Sanaullah, Dubes RI untuk Pakistan
Burhan Muhammad, Asosiasi CNG
Indonesia Dhani Fraditya dan
Asosiasi CNG Pakistan Shuja Anwar.
(SWS)
Tiga Pilar Penopang Berdirinya BPH Migas
K
eberadaan Badan Pengatur
Hilir Minyak dan Gas Bumi
(BPH Migas) nyata adanya.
Lembaga ini berdiri di atas tiga pilar
yang kokoh, antara lain pemerintah,
badan usaha dan juga masyarakat.
Demikian dikemukakan oleh Kepala
BPH Migas Andy Noorsaman
Sommeng dalam acara Halal
Bihalal dengan para pemangku
kepentingan di aula gedung BPH
Migas, k awasan Mampang, Jakarta
Selatan, Senin (19/08/2013).
Maka dari itu keberadaan
badan ini sangat penting untuk
menjembatani dan mensinergikan
ketiga pilar tersebut. “Kami
berharap peranan kami itu
diketahui masyarakat luas,” katanya.
Atas tiga pilar itu Andy
menegaskan, sebagai wakil
12
pemerintah, BPH Migas berperan
penting dalam kaitannya menjaga
kebijakan. Sebagai mewakili
badan usaha, BPH Migas berperan
menjaga agar invetasi dari pada
badan usaha terjamin. Sementara
sebagai masyarakat, BPH Migas
harus bisa menjamin bagaimana
masyarakat mendapatkan harga
yang affordable yang ditawarkan
oleh badan usaha.
Diakui Andy, sejak pertama
menjabat di BPH Migas, ia sudah
meminta kepada birokrasi agar
ketiga peran itulah yang dijalankan.
“Ke depan kami berharap
komunikasi lebih terjamin, lebih
baik, dan kami juga berharap
apabila terjadi dispute di antara
badan Usaha agar datang kepada
kami,” tandasnya.
Halal bi halal itu, di samping
dihadiri oleh seluruh staf dan
karyawan BPH Migas, hadir pula
seluruh Anggota Komite, Pejabat
Eselon II, III dan IV, beberapa
Badan Usaha seperti PT Pertamina
(Persero) PT Petro Energi Nusantara,
PT Pertagas Niaga, PT Petronas, PT
Kolaka Inti Persada, PT Elnusa, PT
Patriot Bekasi. (SWS)
EDISI 35 / Tahun III / SEPTEMBER 2013