Garuda Indonesia Colours Magazine September 2016 | Page 161
History of Garuda Indonesia
March 30, 1985–July 22, 2009
July 23, 2009–present
1990s
1999
2000
159
2010
2000s
2013–
present
Seragam Awak Kabin dari
Masa ke Masa
Sejak tahun 1949, seragam awak kabin
Garuda Indonesia telah mengalami beberapa
kali perubahan, disesuaikan dengan
perubahan pada logo perusahaan, livery
pesawat dan interior kabin, maupun
untuk pencitraan perusahaan.
Seragam awak kabin tahun 1949 sampai
dengan 1960-an terlihat sederhana dan
fungsional. Model seragam saat itu dibuat
pada era Republik Indonesia yang baru saja
mempertahankan kemerdekaannya dan
dalam proses pembangunan
pasca-kemerdekaan.
Mulai di era 1970-an, seragam awak kabin
terlihat lebih modis. Hanae Mori, desainer
ternama Jepang saat itu, mendesain seragam
dengan model mini sack dress berwarna krem
untuk bagian atas dan oranye untuk bagian
bawah. Seragam ini dilengkapi
topi berwarna oranye.
Sentuhan khas Indonesia pada seragam
awak kabin mulai tampak pada era 1980-an,
yaitu pada model kebaya kuno berbahan
brokat untuk awak kabin wanita senior.
Kebaya tersebut terdiri atas varian warna
oranye, biru benhur dan hijau tua yang
dipadukan dengan kain batik bercorak
tradisional (jarik) warna cokelat.
Masih di era 1980-an, awak kabin wanita
junior menggunakan sack dress dalam
pilihan warna oranye atau krem yang
dipadukan dengan scarf batik berbahan
sutra; scarf batik oranye kombinasi cokelat
untuk sack dress oranye, dan scarf batik
cokelat kombinasi krem untuk sack dress
krem. Seragam ini dilengkapi jaket pendek
dan ikat pinggang yang senada dengan
warna sack dress, serta topi berwarna oranye.
Pada tahun-tahun selanjutnya, Garuda
Indonesia terus menggunakan sentuhan
Indonesia untuk seragam awak kabin
wanitanya. Contohnya, motif tenun untuk
blouse dan scarf pada seragam transisi tahun
1985. Memasuki era 1990-an, motif tenun
ikat berwarna biru, karya dari desainer
anak bangsa, Prayudi, digunakan pada
seragam awak kabin wanita. Kemudian
pada 1999, seragam awak kabin wanita
menggunakan batik motif “Argopuro”
dengan pilihan warna hijau toska dan biru
tua. Motif batik tersebut merupakan karya
desainer Iwan Tirta.
Sejalan dengan program Corporate Identity
(Brand) Refresh, pada 2010 Garuda Indonesia
memperkenalkan seragam baru bagi awak
kabin pria dan wanita. Seragam awak
kabin wanita terdiri atas kebaya polos yang
dipadukan dengan saroong batik motif
“Lereng Garuda Indonesia” berwarna senada.
Motif batik “Lereng Garuda Indonesia”
yang terinspirasi dari corak “Parang
Gondosuli” itu didesain oleh Josephine
Werratie Komara (Obin).
Terdapat empat varian warna untuk
seragam tersebut, warna biru benhur
untuk Flight Service Manager (FSM), warna
toska dan oranye untuk awak kabin senior
dan junior, serta warna lila yang baru saja
diperkenalkan pada 2013 ini. Sedangkan
seragam awak kabin pria menggunakan jas
model single breasted warna abu-abu yang
dipadukan dengan pantalon warna senada.