Garuda Indonesia Colours Magazine September 2016 | Page 153
Travel | Gorontalo
151
© Ministry of Culture & Tourism, Republic of Indonesia; © Margoe Edwards / Shutterstock
Terletak di ujung utara
Sulawesi di Semenanjung
Minahasa, Gorontalo sering
dijadikan lokasi yang dilalui
wisatawan dalam perjalanan
mereka ke tujuan selam yang
lebih dikenal luas seperti
Taman Laut Bunaken, Selat
Lembeh dan kepulauan
terpencil, Kepulauan Togean.
Gorontalo pada awalnya merupakan bagian
dari Provinsi Sulawesi Utara, namun kini lebih
dari satu dekade, Gorontalo—dengan ibu kota
yang memiliki nama sama—telah ditetapkan
sebagai provinsi sendiri. Gorontalo memili ki
budaya unik dan sejarah yang masih dapat
dirasakan di tempat seperti Fort Otonaha.
Dibangun hampir 500 tahun yang lalu oleh
kolonial Portugis, benteng bertembok batu
yang kokoh ini menawarkan pemandangan
indah Danau Limboto di depannya. Sebuah
tempat yang pas untuk menikmati keindahan
panorama alam provinsi ini. Danau itu sendiri
adalah tempat yang bagus untuk memancing,
berperahu, dan berenang. Senja di sini
sungguh luar biasa terutama sambil menikmati
minuman dingin dan menu ikan bakar hasil
tangkapan di hari itu.
Di daerah pesisir Gorontalo, petualangan
berkunjung ke pulau pun menanti, seperti
ke Pulau Saronde, pulau kecil yang dapat
dicapai dari Pelabuhan Kwandang di
Kabupaten Gorontalo Utara. Begitu alami
dengan bentangan pasir putih di pantainya,
Saronde menawarkan kehidupan khas pulau
yang damai dengan akomodasi sederhana. Anda
bisa juga berkemah di sini jika lebih senang tidur
di dalam tenda langsung di bawah hiasan
bintang-bintang. Anda pun dapat menyewa
banana boat bila ingin merasakan sensasi
berkecepatan tinggi di atas lautan berair sangat
jernih. Anda pun dapat menjelajahi pulau-pulau
terdekat tak berpenghuni, snorkelling, atau
bahkan hanya bermalas-malasan sepanjang
hari di pantai sambil membaca buku.
Pulau Cinta adalah tujuan lain yang
makin populer untuk dieksplorasi, terletak
di Kabupaten Boalemo, hanya sejauh 2 jam
berkendara dari ibu kota di Teluk Tomini.
Nama pulau kecil terinspirasi dari bentuknya
yang menyerupai simbol hati dan juga dari
banyaknya hal pada pulau ini yang membuat
jatuh cinta. Di pulau ini terdapat eko resor
dengan bungalo-bungalo cantik berbentuk
rumah panggung dari kayu—liburan ala
Maladewa di Sulawesi.
Teluk Tomini sendiri memiliki banyak titik
selam kelas dunia dengan keanekaragaman
hayati laut yang sangat kaya. Pantai Olele,
misalnya, penuh dengan terumbu karang
raksasa, gerombolan ikan gobi, ikan kardinal,
ikan kupu-kupu, sekelompok lumba-lumba,
kuda laut pigmi langka, dan spons Salvador
Dali berukuran besar, yaitu spesies endemik
Petrosia lignosa berbentuk unik di Gorontalo
dan dinamai demikian karena memiliki pola
surealis yang mengingatkan pada karya pelukis
terkenal tersebut.
Dan tentu saja, terdapat kehadiran hiu paus
yang bertubuh besar. Walau nelayan setempat
sudah mengetahui dan menghormati kehadiran
hiu paus ini selama turun-temurun, orang luar
baru mengetahui keberadaan ikan raksasa ini
saat ikan-ikan tersebut berkelompok hingga
maksimal 10 ekor di lepas pantai Desa
Botubarani, Kabupaten Bolango Gorontalo.
Sebuah pabrik udang tak jauh dari situ
membuang cangkang dan kepala udang tak
terpakai ke laut. Hiu paus senang memakannya,
dan pemandangan ini pun dapat disaksikan
setiap hari! Area tersebut kini telah ditetapkan
sebagai kawasan konservasi bagi hewan-hewan
cantik tersebut dengan zona perlindungan
seluas 1 hektar. Peraturan juga melarang
penggunaan kapal motor di zona tersebut dan
pengunjung hanya diperbolehkan untuk melihat
hiu dari jarak tertentu yang aman. Karena studi
masih berlangsung terhadap fenomena
gerombolan hiu paus ini, penyelaman hanya
dapat dilakukan dalam kelompok-kelompok
kecil dengan ditemani oleh pemandu resmi.
Bertemu sekelompok hewan laut purba besar
yang melintas pastilah merupakan pengalaman
yang membuat Anda ingin kembali ke Gorontalo
untuk menjelajahi lebih jauh keindahan
alamnya yang belum tersentuh.
Olele Beach.
5 Senses – Taste
MILU SIRAM
The City of Corn’s most deliciously
memorable delicacy is milu siram.
A tangy blend of corn soup flavoured
with grated coconut, fish, chilli, lime
and salt, it is one of those memorable
dining experiences that will set your
mouth watering for weeks after
you’ve left the city.
Hidangan yang harus dicoba di
Kota Jagung ini adalah milu siram.
Sup jagung asam yang dibumbui
kelapa parut, ikan, cabai, jeruk nipis,
dan garam adalah salah satu hidangan
penuh kesan yang akan membuat
Anda tetap merindukannya bahkan
berminggu-minggu setelah
meninggalkan kota ini.