Garuda Indonesia Colours Magazine September 2016 | Page 93
Travel | Guilin
91
© Helminadia Randford
Li River landscape.
Jika Anda berkunjung ke
Guilin, jangan sampai
melewatkan kawasan
pedesaan di sekitarnya.
Meski demikian, bisa dibilang daya tarik
utama Guilin adalah Reed Flute Cave,
sebuah labirin bawah tanah yang sangat
besar dan menghubungkan banyak ruang,
mulai dari gua-gua kecil sampai gua
berukuran besar yang digunakan sebagai
tempat berlindung dari serangan udara
selama Perang Dunia Kedua, meski namanya
romantis, yakni Crystal Palace
of the Dragon King. Kini, gua-gua tersebut
diterangi oleh cahaya lampu warna-warni.
Pemandu wisata akan menceritakan
kisah-kisah mistis untuk menjelaskan
tentang stalaktit dan stalagmit yang
menakjubkan di dalam kompleks gua.
Konon, salah satu stalaktit besar di sini
adalah jelmaan seorang cendekiawan yang
nekat menulis puisi tentang keindahan gua.
Setelah berminggu-minggu, ia hanya berhasil
menulis beberapa baris puisi dan akhirnya
berubah menjadi batu.
Jika Anda berkunjung ke Guilin, jangan
sampai melewatkan kawasan pedesaan di
sekitarnya. Cara terbaik adalah naik perahu
wisata sejauh 80 kilometer menyusuri Sungai
Li ke desa Yangshuo, yang bisa dibilang
merupakan salah satu perjalanan paling
indah di dunia. Perjalanan mengambil waktu
lima atau enam jam dengan kapal lambat
yang berangkat dari Guilin pada pagi hari.
Sungainya yang berliku di antara
pegunungan akan langsung membawa kita
ke dunia mimpi. Penyair terkenal abad ke-19
Han Yu menyebut sungai ini seperti pita
hijau di antara pegunungan, bagaikan jepit
rambut dari batu giok biru. Rumpunan
bambu besar bersandar di atas air, kerbaukerbau berkubang sambil mendengus di
bantaran sungai, sementara anak-anak desa
bermain air di tempat yang dangkal.
Meskipun terkesan terpencil, kawasan ini
telah lama dihuni manusia, dan lembah-
lembahnya telah berubah menjadi lahan
pertanian dan dipenuhi lumbung ternak
berdinding bata lumpur.
Setibanya di Yangshuo, kelompok tur biasanya
dibawa berkeliling desa dan kembali ke Guilin
menggunakan bus wisata. Namun, ada
baiknya Anda menginap beberapa hari di
Yangshuo untuk menikmati ritme kehidupan
yang jauh lebih santai dibanding Guilin, serta
pemandangannya yang luar biasa. Kota tua ini
masih sangat berkarakter, terutama di malam
hari setelah bus wisata terakhir bertolak. Kota
ini memiliki jalanan-jalanan batu yang sempit
dan rumah-rumah kokoh dari batu.
Menyusuri sungai di malam hari, Anda
bisa melihat nelayan burung kormoran (kini
lebih sebagai hiburan bagi wisatawan) saat
mereka berangkat dengan rakit bambu
datar yang didayung dengan tongkat
panjang. Para nelayan ini menggunakan
metode lokal yang unik untuk memancing
ikan, yakni menggunakan burung kormoran.
Burung-burung hitam besar ini menangkapi
ikan yang mendekati rakit karena tergoda
oleh cahaya lampu. Leher burung dipasangi