Garuda Indonesia Colours Magazine October 2019 | Page 62

Lifestyle / Interview Cinta menyebutkan kasus Baiq Nuril, yang dihukum enam bulan penjara akibat merekam percakapan telepon dengan pimpinannya, untuk membuktikan bahwa atasannya telah melecehkan Nuril secara seksual. Di tengah-tengah seruan publik, Nuril mengajukan permohonan amnesti kepada Presiden Joko Widodo, yang akhirnya resmi memberi amnesti tersebut pada bulan Juli. “Apakah itu seseorang seperti Baiq Nuril atau anak-anak yang hidup di bawah rumah tangga yang tidak stabil, seharusnya kita mempunyai hukum dan regulasi yang tepat yang dijalankan sebenar-benarnya, supaya dapat sepenuhnya melindungi orang- orang yang lemah,” ucapnya. Aktris dan penyanyi Cinta Laura Kiehl telah mengembangkan passion yang besar terhadap hak-hak perempuan, juga perlindungan anak, selama bertahun-tahun. Baru-baru ini ia ditunjuk sebagai Duta Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak-anak oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA). Setelah menghabiskan delapan tahun di Amerika Serikat untuk studi dan mengejar karier di bidang seni peran, Cinta saat ini tengah melanjutkan kembali aktivitas-aktivitasnya di tanah air. Cinta bukan seorang pendatang baru di industri hiburan, mengingat ia telah merilis sejumlah lagu pada awal kemunculannya, serta berperan dalam beberapa film. Akan tetapi, menjadi duta untuk sebuah institusi pemerintah merupakan dunia baru bagi pekerja keras berusia 26 tahun ini, terutama dalam membela hal-hal yang penting baginya. Sebagai seorang duta, Cinta akan mengembangkan strategi-strategi yang kelak diaplikasikan di seluruh negeri, guna menciptakan kesadaran tentang bagaimana perempuan dan anak-anak mampu mencari bantuan ketika dihadapkan pada ketidakadilan. Berkat peran baru yang ia emban, ditambah dengan promosi musik dan film—di mana ia ikut terlibat, Cinta akan menghabiskan lebih banyak waktu di Indonesia dibanding di luar negeri. Setelah tujuh tahun hiatus dari industri musik, lulusan Columbia University ini baru saja merilis single teranyar, “Vida”, 60 yang berarti “hidup” dalam bahasa Spanyol. Dalam video musik untuk lagu ini, Cinta, yang kerap mendengarkan lagu-lagu reggaeton, afropop dan baile funk, mengenakan delapan tampilan berbeda dengan bantuan pengarah gaya Alva Susilo dan tim produksi video di belakangnya. Cinta merekam “Vida” di Stockholm, Swedia, pada bulan Maret, bersamaan dengan tiga lagu lain yang akan dirilis berurutan, setelah tur promosi yang ekstensif untuk “Vida”. Satu pekan sebelum penunjukan resmi sebagai duta, kami bertemu Cinta di apartemennya di Kasablanka, Jakarta Selatan. Kendati cuaca cenderung berangin saat sesi pemotretan untuk halaman ini, Cinta tetap penuh semangat dan bersyukur atas peran barunya. “Saya pastinya merasa sangat bersyukur bahwa mereka telah menunjuk saya sebagai duta mereka. Jelas, saya hanya satu orang. Bagaimanapun, saya berharap melalui kekuatan yang saya miliki dalam memengaruhi orang, saya dapat menciptakan kesadaran besar terkait masalah ini,” ujar Cinta. Selain itu, gerakan #MeToo yang sudah meraih pengakuan global, juga diakui menjadi inspirasi Cinta. Ia menggarisbawahi keberadaan regulasi dan payung hukum yang kuat untuk melindungi perempuan dan anak-anak di negara-negara maju. “Semua perempuan berhak untuk memiliki perlindungan yang sama, dari negara mana pun mereka berasal. Sebagian dari budaya saya adalah kebudayaan Indonesia dan saya hidup di sini, itu sebabnya saya mempunyai ikatan yang kuat terhadap negara ini. Saya ingin berpartisipasi dalam pergerakan di Indonesia untuk membantu perempuan dan anak-anak merasa aman dan memperoleh hak-hak yang pantas mereka dapat,” tutur Cinta. Selama delapan tahun bepergian antara Jakarta, New York dan sejumlah ibu kota dunia lainnya, Cinta kerap terbang dengan Garuda Indonesia. “Maskapai ini selalu bisa diandalkan, saya selalu merasa sangat aman dan saya suka keramahtamahan para kru,” tutup Cinta. Semua perempuan berhak untuk memiliki perlindungan yang sama, dari negara mana pun mereka berasal.