Garuda Indonesia Colours Magazine October 2015 | Page 231

Garuda Indonesia 229 MARKETING IN DIFFICULT TIME Semua orang tahu bahwa situasi sekarang tidak sama dengan tahun 1998 dulu. Semua indikator fundamental ekonomi sangat berbeda. Indonesia is not in crisis, but the Global Economy is shaking towards The New Normal! Walaupun sudah diantisipasi, tapi The Sudden Shift di tahun 2015 ini cukup menimbulkan “Surprise and Shock” di dunia bisnis kita. Apalagi, Presiden Jokowi sedang bertekad untuk menjalankan Transformasi Fundamental Ekonomi Indonesia, di saat Global Currency War dan turunnya berbagai Harga Komoditi Dunia. Karena itulah, banyak yang menganggap sekarang ini adalah difficult times atau waktu-waktu sulit! Pertanyaannya, do we still need Marketing? Yes, absolutely! Ada tiga hal yang harus diberikan penekanan pada waktu seperti ini. Pertama, ENTREPRENEURIAL STRATEGY Ini waktunya untuk justru melihat Business Opportunity, bukan Threat dalam Segmentasi. Melakukan Calculated Risk-Taking, bukan menghindari risiko ketika “menarget” segmen baru. Dan “mengajak pihak lain”, tidak mengerjakannya sendiri untuk melakukan hal tersebut. Snob-segment yang biasanya hanya minta yang terbaik, sekarang berubah jadi Smart yang penuh perhitungan. Sedang Segment Smart yang kehilangan daya beli jadi Dumb yang hanya mempertimbangkan harga! Berbagai segmen baru bahkan berkembang di waktu-waktu sulit seperti ini. Kedua, CREATIVE TACTIC Developing New Products, with New Price through New Channel, New Communication Way with the New Selling are the Keys! Jangan berkutat dengan produk tradisional yang dijual pakai cara lama dengan mengandalkan diskon melulu. Bisa mati! Sementara Cost Up dan Purchasing Power Down, harus ada upaya Kreatif yang tidak harus Inovatif. Travelling, misalnya sudah jadi gaya hidup urban yang pada masa sulit tidak mungkin tidak dilakukan. Justru pada masa ini, segmen yang tadinya ‘snob’ dan sering jalan-jalan ke luar negeri jadi mulai jadi ‘smart’ jadi “wisnus” atau wisatawan Nusantara. Dulu ke Singapura, sekarang cukup ke Cirebon. Tapi yang dulu sudah begitu, sekarang harus jadi ‘dumb’. Cukup jalan-jalan di mal atau mengunjungi pameran-pameran di dalam kota aja. Yang penting jalan-jalan bersama keluarga walaupun tidak belanja. Karena itu seorang Entrepreneurial Marketeer yang melihat perubahan Segmen itu haruslah secara kreatif dalam taktik untuk membuat produk untuk ‘menangkap’ peluang itu. Membuat paket wisata domestik dan mengadakan pameran-pameran ‘lifestyle’ adalah sekadar contoh konkret untuk hal ini. Jadi harus ada kaitan yang erat antara Entrepreneurial Strategy dan Creative Tactic! Ketiga, PRODUCTIVE VALUE! Di MarkPlus, Inc kami selalu percaya bahwa Value harus di-create secara nyata lewat proses yang menghasilkan tingkat Service yang tepat untuk pelanggan. Nah, kalau memang ada pergeseran di Strategi (Segmentation and Targeting) dan Taktik (Marketing Mix and Selling), maka Value (Process dan Service) pun harus bergeser lebih produktif. Produktivitas jadi keyword penting di masa sulit. Value Chain from Upstream to Downstream should be reviewed! Penciptaan Quality yang pas dengan Cost dan Delivery atau QCD harus dicarikan cara baru, supaya tingkat pelayanan pada segmen yang dituju bisa pas pula! Kolaborasi dengan pihak lain dengan tujuan saling menguntungkan harus dipikirkan secara serius. Jangan malu untuk bekerja sama dengan supplier, channel, customer bahkan competitor. Semua lagi susah jadi pasti akan menyambut hal itu. Transaksi non-cash atau barter adalah salah satu alternatif dalam membuat sebuah ‘paket’ baru yang susah dikerjakan sendiri. Jangan memaksakan diri untuk melakukan sesuatu tanpa kompetensi. Akhirnya? Jangan lupa untuk menjaga PDB atau Positioning-Differentiation-Brand Anda di masa sulit. Dengan Rumus Entrepreneurial Strategy, Creative Tactic dan Productive Value, bukan hanya kasih diskon melulu, diharapkan Anda bisa menjaga Reputasi Brand dengan baik. Percayalah! Indonesia akan segera bersinar lagi di dunia. Ketika itu terjadi, maka Anda-lah yang akan menikmati duluan! Salam WOW! Hermawan Kartajaya