Garuda Indonesia Colours Magazine October 2015 | Page 136

134 Travel | Bukit Lawang 5 Senses – Sight TO THE BAT CAVE! Located two kilometres from the village, the walk to Goa Kampret bat cave crosses expansive plantations. The cave itself is cavernous, at 500m long, and houses many thousands of bats. Twenty minutes from the cave is Landak River, a clean stream that makes for the perfect spot to wade in and cool your feet, wash your face and refresh your spirits, before heading back into the jungle. Berjarak 2 kilometer dari desa, perjalanan ke Goa Kampret, gua yang dihuni kelelawar, ditempuh lewat perkebunan dan pepohonan durian yang luas. Gua tersebut sangat luas, panjangnya mencapai 500 meter dan dihuni beribu-ribu kelelawar. Dua puluh menit dari gua ini, terdapat Sungai Landak, sungai jernih yang sangat pas untuk diseberangi sambil mendinginkan kaki Anda, mencuci muka, dan mengembalikan semangat Anda sebelum masuk lagi ke dalam hutan. You can still find local people in Bukit Lawang making palm sugar using traditional methods. A traditional wood-fired kitchen at the back of the house, being used to cook the palm sugar. nanas—untuk menambah tenaga dalam perjalanan pulang. Selama istirahat, Ipol memberi tahu saya, pengalaman bertemu dengan sang pejantan alfa sangatlah langka, apalagi sangat dekat dengan pintu masuk taman. Sebagian besar pengunjung yang dia pandu sebelumnya sering kali harus bolakbalik hanya demi menemukan seekor pejantan alfa di alam liar. “Anda sangat, sangat beruntung,” katanya. Di alam liar ini, tak dapat dipastikan satwa apa yang akan Anda temui dan kapan. Dalam perjalanan pulang, kami berpapasan dengan sekelompok wisatawan muda Perancis yang baru saja menemukan orang utan betina dengan bayinya. Bayi orang utan itu tengah sibuk bermain di dekat induknya, sedangkan sang induk bersandar di dahan dan menatap anaknya dengan ekspresi tenang dan penuh kasih di wajahnya. Jika Anda tak seberuntung ini untuk melihat satwa tersebut di alam liar saat Anda berkunjung, datanglah ke Orang Utan Viewing Platform di Bukit Lawang di mana waktu makan orang utan berlangsung setiap hari pukul 08.00-15.00. Bagian serambi ini menyediakan makanan tambahan bagi