Garuda Indonesia Colours Magazine March 2015 | Page 74

72 Explore | Fashion ABOUT THE SHOOT TRIBAL TREASURES Already a fixture on Indonesia’s dynamic fashion scene, Stephanus Hamy has been endlessly exploring Indonesian culture through design since 1983. It wasn’t until after he graduated with a degree in architecture that he discovered his love for fashion, compelling him to continue his studies in design at the Paris American Academy: School of Fashion and Interior Design. Since then he has looked to his own heritage for creative influence, taking the different traditional textiles of Indonesia and transforming them into modern, ready-towear collections for the 21st-century woman. In this collection he explore the fabrics of Bima, a city on the eastern coast of the ruggedly beautiful island of Sumbawa in the West Nusa Tenggara province of Indonesia. The local tenun textiles from this region are known for their bold zig-zag patterns and rainbow colours. Stephanus himself is something of an expert on traditional Indonesian textiles and is a member of the Indonesian Association of Fashion Designers as well as Cita Tenun Indonesia, an association with a shared passion for preserving the art of Indonesia’s cultural textiles and promoting them locally and to a global audience. Here the traditional tenuns of Bima are rendered in contemporary cuts with chic styling. Simple accessories are put to effective use and complete each fresh ensemble. Sebagai salah satu jajaran desainer kebanggaan Indonesia, Stephanus Hamy tak hentinya menggali budaya Indonesia lewat desain sejak tahun 1983 . Awalnya Stephanus merupakan lulusan jurusan arsitek, namun ketertarikan dan kecintaannya terhadap dunia fesyen membawanya untuk mempelajari dunia ini di Paris American Academy: School of Fashion and Interior Design. Sejak itulah, dia mengeksplorasi dan Outfit and accessories: Hamy Culture by Stephanus Hamy. mentransformasi bahan-bahan tekstil Indonesia menjadi koleksi ready-to-wear yang modern bagi wanita di abad ke-21. Kali ini dia mengeksplorasi kain tenun Bima, sebuah kota yang indah di pesisir timur Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Kain tenun dari daerah ini memiliki kekhasan pada motif zig-zag dengan paduan warnawarni bak pelangi. Stephanus sendiri sudah lama mendalami kain tradisional dan dia juga tercatat sebagai salah satu anggota IPMI (Ikatan Perancang Mode Indonesia) dan CTI (Cinta Tenun Indonesia), sebuah asosiasi untuk melestarikan kekayaan kain daerah dan mempromosikannya di dalam dan luar negeri. Kain tenun yang ditampilkan di sini berhasil menyeimbangkan desain modern dengan potongan terkini. Dukungan aksesori membuat tampilan yang dapat dikenakan untuk segala suasana tanpa takut terkesan kuno.