Garuda Indonesia Colours Magazine March 2014 | Page 187
History of Garuda Indonesia
Boeing 737-300
1989–present Boeing 747-400
1994–present
Boeing 777-300ER
2013–present
2013–present
aircraft introduced Garuda Indonesia’s sub-brand
“Explore”. At the same time, Garuda Indonesia also
introduced the sub-brand “Explore Jet” for its Bombardier
CRJ1000 NextGen aircraft, which have been in operation
since October 2012.
Keberhasilan Garuda Indonesia sebagai maskapai
internasional tidak lepas dari armada yang dimiliki.
Berawal dari penerbangan perdananya pada 1949, Garuda
Indonesia yang saat itu bernama ‘Garuda Indonesian
Airways’ mengoperasikan DC-3 Dakota dan PBY Catalina.
Armada berikutnya adalah DH Heron dan CV-340 pada
1950, serta CV-440 pada 1956.
Perkembangan pesat armada Garuda Indonesia ditandai
oleh kedatangan Lockheed Electra pada 1961. Di tahun
1963, Garuda Indonesia menjadi maskapai pertama di Asia
Tenggara yang mengoperasikan pesawat jet subsonik
Convair 990 A. Di era 1960-an ini, Garuda Indonesia juga
memiliki DC-8 pada 1965, Fokker 27 dan DC-9 pada 1969.
Pada 1976, Garuda Indonesia mengoperasikan pesawat
berbadan lebar pertamanya, DC-10. Kemudian, pada 1977
Garuda Indonesia menjadi satu-satunya maskapai yang
hanya mengoperasikan pesawat jet dengan armada DC-8,
DC-9, DC-10 dan Fokker 28.
Pada era 1980-an, Garuda Indonesia merupakan operator
Fokker 28 (mulai beroperasi 1971) terbesar di dunia. Garuda
Indonesia juga mendatangkan pesawat berbadan lebar,
Boeing 747-200 pada 1980 dan Airbus A300-B4 pada 1982.
Pesawat Airbus A300-B4 dengan konsep FFCC (Forward
Facing Crew Cockpit) pertama di dunia ini merupakan ide
dari Bapak Wiweko Soepono, Direktur Utama Garuda
Indonesia kala itu.
ATR 72-600
Mulai 1994, Garuda Indonesia mengoperasikan pesawat
berbadan lebar terbesar di era 1990-an, Boeing 747-400.
Pada era ini, armada juga diperkuat oleh Boeing 737300/400/500 yang telah dioperasikan sejak 1989, MD 11
pada 1991 dan Airbus A330-300 pada 1996.
Mulai 2009, Garuda Indonesia memperkenalkan
jajaran armada yang telah dilengkapi perangkat in-flight
entertainment berupa Audio Video on Demand (AVoD),
yaitu Airbus A330-200 dan Boeing 737-800 NG. Khusus
untuk seluruh armada Airbus A330-300 telah dilengkapi
dengan AVoD dan kursi yang dapat direbahkan seperti
tempat tidur pada 2010.
Guna mengakomodir kebutuhan pasar domestik dan
regional jarak pendek, Garuda Indonesia mulai
mengoperasikan Bombardier CRJ1000 NextGen pada 2012.
Pesawat ini dikenal andal, efisien, serta memiliki kapasitas
penumpang yang optimal.
Pada tahun 2013 Garuda Indonesia menjadi maskapai
Indonesia pertama yang mengoperasikan Boeing 777300ER. Armada baru ini dilengkapi layanan First Class
dengan salah satu layanan khasnya, Chef on Board,
sehingga penumpang dapat memesan makanan spesial
kepada koki khusus di dalam pesawat. Pesawat Boeing 777300ER ini juga dilengkapi dengan in-flight connectivity.
Selain itu, pada November 2013 pesawat ATR 72-600 turut
memperkuat armada Garuda Indonesia dalam menjangkau
remote area di seluruh wilayah nusantara. Pesawat
turboprop tersebut memiliki nama “Explore” – sebagai sub
brand Garuda Indonesia. Secara bersamaan, Garuda
Indonesia juga memberikan nama “Explore Jet” untuk
pesawat Bombardier CRJ1000 NextGen yang telah
dioperasikan sejak bulan Oktober 2012 lalu.
185