Garuda Indonesia Colours Magazine June 2018 | Page 88

Explore | Handcrafted Indonesia’s wealth of cultural handicrafts is as diverse as its many cultures. Each month we explore the archipelago’s offerings through a different traditional craft. Indonesia memiliki kerajinan tangan yang beraneka ragam. Setiap bulannya, kami akan menyuguhkan bagi Anda kerajinan tangan khas dari setiap daerah. Berwarna-warni, elastis dan sangat praktis, noken—tas anyaman panjang yang terbuat dari serat kayu kering, dipakai dengan cara dilingkarkan di sekitar leher dan bahu—sering terlihat dan mudah dikenali di Provinsi Papua dan Papua Barat, Indonesia. Walaupun fungsi utama noken adalah untuk membawa hasil pertanian dan terkadang bayi, noken juga digunakan sebagai aksesori pakaian tradisional orang-orang Papua, digunakan pada berbagai acara, mulai dari acara lamaran hingga pertemuan dengan pemimpin komunitas dan ritual penyambutan. Selain dianggap sebagai simbol dari kesuburan, hidup yang baik dan damai, noken juga diberikan sebagai tanda persahabatan dan tawaran perdamaian dari pihak-pihak yang bersengketa. Proses pembuatan noken dimulai dengan merendam ranting-ranting pohon selama beberapa hari sampai hanya menyisakan serat kayu saja. Setelah itu, pembuatnya (biasanya seorang wanita) akan mengeringkan serat tersebut dan membuat pintalan yang kuat yang kadang diwarnai dengan menggunakan pewarna alami dan kemudian dijalin dengan tangan untuk membuat berbagai variasi pola. PAPUA NOKEN Colourful, tactile and incredibly practical, noken – a long, draping bag woven from dried wood fibre, worn around the neck and over the shoulders – is a distinctly recognisable and common sight in the Papua and West Papua provinces of Indonesia. While the primary purpose of noken is to carry agricultural goods, and sometimes babies, it is also a staple accessory of traditional dress for the Papua people, used in ceremonies ranging from marriage proposals to appointments of community leaders and welcoming rituals. Considered to be a symbol of fertility, good life and peace, noken is also given as a sign of friendship and as a peace offering b etween disputing parties. The process of making noken starts with soaking tree branches in water for days until only wood fibre remains. Thereafter, the maker (typically a woman) dries the fibre and spins it to create a strong thread, which is sometimes coloured using natural dyes and then hand-knotted to create various patterns. Whereas the skill of noken-making is typically passed on from generation to generation, the craft has seen increased interest in recent years as an environmentally friendly alternative to plastic shopping bags. Added in 2012 to the UNESCO Intangible Cultural Heritage Lists as a cultural heritage of Indonesia, noken is enjoying an additional boost in popularity due to the Indonesian government teaming up with local designers to reintroduce it as a contemporary fashion trend and preserve the unique craft. Noken is considered to be a symbol of fertility, good life and peace. Keahlian untuk membuat noken diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya. Beberapa tahun terakhir ini minat terhadap hasil kerajinan tangan ini meningkat, karena noken dilihat sebagai alternatif ramah lingkungan dari tas belanja plastik. Tahun 2012 noken masuk ke dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia. Noken pun makin populer dengan adanya kerja sama antara pemerintah dan para desainer lokal yang memperkenalkannya sebagai tren mode kontemporer yang melestarikan kerajinan unik. 86