Garuda Indonesia Colours Magazine June 2018 | Page 86

84 Explore | Fashion ABOUT THE SHOOT For Indonesians, Eid al-Fitr is traditionally associated with a return to one’s home town to visit family and friends. Beautifully elegant local designs are an alluring choice to celebrate the feast day. Welcoming the first day of Shawwal, Colours bring you a collection based on woven textiles from the eastern Indonesian island of Sumba, which use a patchwork technique by Biyan Wanaatmadja, a perfect choice for family events during Hari Raya. Surabaya-born designer Biyan, a Müller & Sohn Private Mode Schule and London College of Fashion alumnus, showcases the charm of Sumba handiwork in a classic silhouette with a rich texture. The luxurious collection is entitled ‘Humba Hammu’, which translates as ‘beautiful Sumba’. As the Sumba people believe every woven textile has its own story, represented by its unique pattern, the collection features distinctive patterns in magnificent colours. For example, a horse motif is seen as a symbol of leadership and is one of the patterns the Sumba people are particularly proud of. To enrich the designs and give them a modern touch, Biyan combines woven Sumba textiles with materials such as silk lamé, jacquard and cotton. Meanwhile, beads, embroidery, fringe and unique shell embroidery are used as glamorous highlights, resulting in a harmonious combination of the traditional and modern. www.biyan.com Hari Raya Idul Fitri identik dengan acara mudik dan bersilaturahmi ke rumah kerabat, teman dan relasi. Busana yang elegan dan indah dengan sentuhan budaya Indonesia mempunyai daya tarik tersendiri dalam menyambut datangnya Hari Raya. Pada bulan Ramadan dan menyambut datangnya bulan Syawal, majalah Colours menampilkan koleksi tenun Sumba dengan teknik patchwork karya Biyan Wanaatmadja yang cocok digunakan untuk bersilaturahmi dan merayakan kemenangan setelah sebulan berpuasa. Perancang asal Surabaya yang menggali pendidikan di Müller & Sohn Private Mode Schule di Dusseldorf, Jerman, serta London College of Fashion ini mengangkat pesona tenun Sumba dalam siluet klasik dengan tekstur dan warna-warna yang kaya. Koleksi mewah dan elegan ini bertajuk Humba Hammu, yang berarti Sumba yang cantik. Di Sumba, setiap kain dipercaya mempunyai kisah yang berbeda, motifnya juga berbeda pada setiap helainya. Salah satu motif yang menjadi kebanggaan masyarakat Sumba dan merupakan simbol kepemimpinan adalah motif kuda. Untuk memperkaya busananya, Biyan memadukan kain tenun Sumba dengan bahan-bahan lainnya seperti silk lamé, jacquard dan katun untuk menambahkan kesan modern. Sedangkan kesan mewah dan glamour didapat dengan menambahkan detail seperti manik, bordir, rumbai dan sulaman kerang yang unik. Perpaduan yang harmonis antara tradisional dan modern pada sebuah busana.