Garuda Indonesia Colours Magazine June 2016 | Page 122

120 Travel | Jakarta 5 Senses – Touch JAKARTA HANDICRAFTS Veronica Tan, wife of DKI Governor Basuki Tjahja Purnama and chairwoman of Dekranasda. Ondel-ondel, a traditional form of Indonesian folk performance using large puppets that originated in Jakarta with the Betawi people. The Bank Indonesia Museum is housed in a striking neoclassical building, the former central bank’s headquarters dating back to the early 20th century. Dalam rangka ulang tahun Jakarta ke-489, Colours menjelajahi Kota Tua untuk melihat jantung kota ini di balik eksterior yang modern. Seorang wanita setengah baya duduk sendiri di sudut kafe sambil menikmati secangkir kopi pagi dan kudapan ringan. Perjalanan ribuan kilometer ditempuh wanita ini dari Belanda guna mengenang sang ayah yang pernah bercerita tentang kejayaan kota ini. Kafe ini adalah favorit para turis dan paling terkenal di area sudut barat laut Taman Fatahillah, yang pernah menjadi pusat kota Jakarta Lama— yang dikenal dengan nama Batavia—dan karena itu kafe tersebut dinamai Café Batavia. Kafe ini adalah kafe mungil yang antik dengan kipas angin di langit-langit, jendela yang tertutup dan foto-foto kuno tergantung di dinding, dan seperti halnya taman bersejarah ini, Café Batavia meninggalkan gambaran jelas tentang Jakarta di era kolonial. Tak jauh dari kafe ini, ada tiga museum yang masih berkaitan dengan Taman Fatahillah, yakni Museum Sejarah Jakarta, Museum Seni Rupa dan Keramik serta Museum Wayang. Teman baru saya di kafe ini mengatakan sewaktu kanak-kanak betapa dia senang mendengarkan ayahnya bercerita tentang pengalamannya, yang kini bisa ditemukan di berbagai ruang Museum Sejarah Jakarta. Ayahnya adalah seorang pelaut yang berlabuh di Pelabuhan Sunda Kelapa untuk membawa rempah-rempah kembali ke negara mereka. Dia merasa kagum melihat Jakarta kini yang telah tumbuh menjadi kota mega-metropolis yang mampu menarik pengunjung dari seluruh dunia dengan budaya dan karakternya yang dinamis, serta modernitas yang ditawarkan, mulai dari tempat-tempat belanja berkelas dunia, restoran dan hiburan malam 24 jam. Terinspirasi oleh cerita wisatawan Belanda itu, saya pun memutuskan untuk menjelajahi Museum Sejarah Jakarta lebih dulu. Memang benar, museum ini memberikan banyak wawasan tentang kekayaan dan warna-warni sejarah kota besar ini dengan koleksi lebih dari 23.000 objek, mulai dari memorabilia zaman kolonial yang menarik, artefak prasejarah dan era Portugis, serta diorama dan pameran yang menceritakan kejadian-kejadian penting menjelang Kemerdekaan Indonesia tahun 1945. Bangunan museum ini sendiri memiliki nilai historis, didirikan pertama kali tahun 1710 oleh Persekutuan Dagang Hindia Belanda (VOC) untuk Indonesia is famous for its charming handicrafts, which make for great souvenirs. Head to Abdul Muis no. 66, where you’ll find the National Board for Regional Crafts (Dekranasda) of DKI Jakarta. You can find just about any kind of quirky, intricate handicraft here to take home as a memento of Jakarta, including hanging ornaments, hand-carved wooden decorations and quaint paintings. Veronica Tan, the wife of DKI Jakarta Governor Basuki Tjahaja Purnama and chairwoman of Dekranasda, explained to Colours, “Our target this year is to have our own souvenir centre, as currently our crafts