Garuda Indonesia Colours Magazine January 2020 | Page 60

Lifestyle / Interview “Lewat ini, saya ingin menunjukkan bahwa saya mencintai Indonesia dan memberikan inspirasi bahwa industri kreatif tidak hanya melulu soal prosesnya, tetapi juga bagaimana menumbuhkembangkan ekonomi. Fokus ke orang dan lingkungannya,” tegasnya. Sebagai orang yang sibuk, Yovie sudah acap kali berkelana ke berbagai penjuru Nusantara dan dunia. “Saya sudah melihat ujung Aceh sampai Papua, dan itu juga membuat miles saya banyak banget tuh di Garuda. Ha ha ha,” ujarnya dengan nada canda. Yovie Widianto sudah meraih pencapaian tertinggi sebagai seorang musisi. Dikenal sebagai otak di balik kesuksesan band sepanjang masa Kahitna, Yovie & Nuno, juga berbagai proyek musik lain, di antaranya Yovie Tulus Glenn serta Arsy Widianto & Brisia Jodie, pencipta lagu dan produser ini telah menancapkan jejaknya sebagai musisi ternama di dunia musik pop Indonesia. Ia sendiri mengakui, kadang masih tak percaya jika Kahitna yang ia bangun bersama delapan rekannya 34 tahun lalu masih bertahan hingga kini. Dari lagu-lagu hits 1990-an, antara lain "Andai Dia Tahu" dan "Cerita Cinta" sampai "Mantan Terindah" dan "Rahasia Cintaku" yang populer pada 2010-an, popularitas Kahitna melintasi berbagai generasi. “Saya rasa ini sebuah keajaiban, sebuah anomali. Saya rasa ini adalah anugerah Tuhan yang diberikan kepada saya. Bukan saya yang hebat, tetapi banyak yang mencintai karya-karya saya. Saya juga beruntung memiliki sahabat-sahabat yang baik,” ucap Yovie. 58 Di tengah kesibukan bermusik, Yovie masih sempat mendirikan dan meluangkan waktunya untuk sebuah perusahaan konsultasi untuk kampanye strategis dan sebuah pusat penelitian budaya bernama Pusat Studi Indonesia Cerdas. Tak kurang 75% dari waktunya dialokasikan untuk kerja kreatif, dan 25% lain untuk proyek-proyek ini. Selama 10 tahun terakhir, Yovie sudah menelusuri daerah-daerah pelosok di Indonesia dan mengunjungi lebih dari 550 sentra budaya Indonesia. “Kalau di bidang profesional, saya cari uang. Sementara di bidang ini, Sebagai pelanggan setia Garuda Indonesia, Yovie juga sudah banyak mengumpulkan kenangan indah bersama Garuda. “Saya punya kebanggaan terhadap Garuda Indonesia. Ada sebuah lagu yang saya tulis di penerbangan dengan Garuda, dan lagu itu begitu fenomenal. Pasti tidak ada yang tahu kalau lagu 'Untukku' itu saya tulis di pesawat, lagu yang liriknya, ‘Walau ke ujung dunia, pasti akan ku nanti.’ Itu saya tulis di penerbangan ke Amerika karena melewati banyak pulau-pulau dan mau bertemu seseorang,” kenang Yovie. Saya ingin menunjukkan bahwa saya mencintai Indonesia dan memberikan inspirasi. saya memberikan waktu saya untuk memahami tempat-tempat yang menjadi pusat budaya bukan hanya dari keindahannya saja, tetapi juga mengedepankan kearifan lokal di sana. Ini penting dalam membuat sebuah grand design pengembangan pariwisata atau budaya sehingga tidak hanya sekadar industrialisasi tapi tetap menjaga pelanginya Indonesia. Itu yang kami pelajari betul di Pusat Studi Indonesia Cerdas,” jelas Yovie yang lulus dari Universitas Padjadjaran dengan gelar S1 Hubungan Internasional.