Garuda Indonesia Colours Magazine January 2020 | Page 101
Travel / Mauritius
Itulah pemandangan di pantai timur, yang
bergelung seperti ikan kerapu terkena pancing.
Di sampingnya, jalan pesisir berkelok
membelah teluk-teluk kecil yang diselingi
sejumlah resor mewah dengan pantai yang
lapang.
Ikuti jalan sampai ke ujung utara dan temukan
sebuah pemandangan magis. Kapal pesiar dan
perahu kecil berayun di air, sementara pantai
berumput mencumbu debur ombak. Tempat ini
disebut Cap Malheureux (‘Tanjung Malang’),
meski nama tersebut tidak sesuai, karena Anda
akan merasa amat bertuah bisa berada di sini.
Ibu kotanya, Port Louis, terletak di pantai barat,
di tengah-tengah antara tanjung "malang" dan
Situs Warisan Dunia UNESCO, Le Morne.
Kawasan mungil di tepi laut yang didominasi
pemukiman ini adalah tempat yang menarik
untuk menyaksikan perpaduan masyarakat
Afrika, India, China, dan Eropa di Mauritius,
termasuk budaya dan masakannya yang unik.
Susuri jalan-jalan kota untuk berjumpa para
pedagang di Distrik Pasar Sentral, Masjid
Jummah (bangunan bergaya Moor dari
pertengahan abad ke-19 yang dicat menyamai
warna laut di sekitarnya) dan Pecinan yang
meriah. Anda akan menemukan atap-atap
pagoda, toko manisan India, bangunan-
bangunan megah era Victoria, serta benteng
abad ke-16 yang menjulang di puncak bukit
terjal dengan suguhan panorama indah pusat
kota yang padat.
Di sisi utara terminal bus kota, di ujung Jalan
Dr Sun Yat Sen, ada pasar kecil Trou Fanfaron
yang memanjakan para komuter dengan
beragam camilan Mauritius. Carilah kios
Ameenah yang membuat roti pipih, yang
dibubuhi saus cabai (dipermanis dengan apel
dan jeruk), kacang koro tumbuk, brede songe
(daun talas rebus) dan rougaille (saus tomat
pedas khas Mauritius). Sebuah kudapan
istimewa yang menonjolkan perpaduan kuliner
pulau ini, sebagai manifestasi dari percampuran
budaya, bahasa dan nilai-nilanya.
Berbeda dengan pesisirnya yang didominasi
kota besar dan hotel kelas atas, bagian dalam
pulau ini menampilkan wajah awal geologis
Mauritius beserta masa lampaunya di era
kolonial, dengan pegunungan rimbun, lembah
berkabut, desa dan vila-vila kuno, juga
perkebunan buah dan tebu.
Getting there
NBO
Codeshare route with
Kenya Airways via Nairobi
flies 7 times a week.
Currency
26.01 MUR/Rp10,000
Time Zone GMT+4
Transportation
Selain menanam tebu, perkebunan Bois Cheri
(saintaubinloisirs.com) adalah spesialis teh dan
vanila. Anda bisa mencoba keduanya di
restoran Saint Aubin, yang berdiri anggun di
sebuah rumah kuno yang dibangun tahun 1819.
Atau, kunjungi Maison Eureka, sebuah vila
elegan dari tahun 1830-an, dengan interior antik
yang menjadi potret zamannya. Restoran yang
menyatu dengan bangunan ini adalah tempat
yang tepat untuk mencicipi hidangan kreol
Mauritius. Bahkan, ada patung burung dodo
yang terlihat gagah. Burung yang tak bisa
terbang dan telah lama punah ini adalah hewan
asli Mauritius.
Saatnya kembali ke pantai di pengujung hari,
untuk berjalan-jalan melewati riak air yang
membasahi pasir nan hangat. Saat lautan biru
berubah menjadi keemasan oleh cahaya
matahari terbenam, rasanya tak ada yang bisa
mengalahkan pesona pulau ini, tempat daratan
bercumbu dengan lautan.
Stay
Angsana Balaclava
Mauritius
With so many fine hotels
around Mauritius, the
choice can be dizzying.
The Angsana Balaclava
Mauritius is an affordable
five-star option with
a lovely west-facing beach
and easy access to Port
Louis. angsana.com
Dine
3
4
Chez Tino
If you really want to get a
taste for Mauritian cuisine,
then family cooking is best!
Chez Tino restaurant, run
by mum-and-son team
Madam Fleurette and
Ricardo, is a top spot on
the east coast at Trou d’Eau
Douce, especially for
seafood. facebook.com/
CHEZ-TINO-Restaurant/
99