Garuda Indonesia Colours Magazine January 2018 | Page 80

78 Explore | Interview
Bisnis tidak dibangun dalam semalam . Dibutuhkan waktu dan usaha keras untuk mempertahankan dan mengembangkan sebuah bisnis . Kegigihan saat pasang dan surut adalah salah satu dari banyak sikap yang harus dimiliki pelaku bisnis untuk sukses , dan kegigihan ini terlihat pada diri Nancy Margried , CEO dan pendiri Piksel Indonesia .
JBatik ada untuk memperkaya desain , bukan untuk menggantikan atau merusak citra batik yang luhur .
Perjalanan Nancy bersama Piksel Indonesia — perusahaan payung Batik Fractal ( produk fashion ) dan jBatik ( produk software )— dimulai saat ia dan dua temannya , Muhamad Lukman dan Yun Hariadi , menggambar tanaman , burung , dan kupu-kupu di komputer dengan menggunakan rumus matematika fraktal . “ Ketika saya melihat gambarnya , mirip dengan corak batik . Lalu kami bereksperimen dengan gambar lain , yang menyerupai corak batik tradisional ,” kata Nancy .
Penemuan tersebut mendorong mereka untuk menciptakan software desain mereka sendiri , yakni jBatik . Namun , menggabungkan tradisi , seni , dan teknologi bukanlah pekerjaan yang mudah . “ Kami bertanya pada diri sendiri . Bagaimana kami bisa membuat motif batik dari perangkat lunak ?” kata Nancy . Maka mereka berkonsultasi dengan banyak ahli dari berbagai bidang : matematika , seni dan budaya di Institut Teknologi Bandung . Mereka juga berdiskusi dengan seniman batik di Bandung , Cirebon dan Pekalongan sebelum meluncurkan software mereka .
Saat Nancy mulai memperkenalkan jBatik kepada publik tahun 2007 , muncul pro dan kontra . “ Salah satu yang paling menantang adalah banyak orang , terutama seniman batik , tidak setuju dengan penemuan kami . Mereka khawatir teknologi ini bakal mengurangi nilai artistik dan menghilangkan nilai sejarah dan tradisi batik itu sendiri ,” kata Nancy , yang berkomitmen memberdayakan masyarakat melalui desain dan teknologi .
Nancy bahkan harus menghadapi perancang busana yang secara terang-terangan menolak jBatik . “ Kami menganalisis kejadian tersebut . Kemungkinan kami tidak menjelaskannya dengan benar ,” kata Nancy . Insiden tersebut memberi Nancy pelajaran untuk lebih jelas dalam merepresentasikan jBatik . “ JBatik ada untuk memperkaya desain , bukan untuk menggantikan atau merusak citra batik