Garuda Indonesia Colours Magazine February 2017 | Page 25

Explore | Masterclass
23
Kelotok Sunset on the Sekonyer River 5 foto tersebut menjadi satu foto high dynamic range ( HDR ) yang diseimbangkan untuk menghasilkan warna paling gelap dan paling terang .
3 Blur di Latar Foto Perahu Kelotok
Mencoba menangkap energi dan keriangan selama perjalanan dengan perahu dari hulu ke Camp Leakey , saya melihat teman kami Weny bersandar di pagar , mengamati pohon untuk melihat hewan liar . Setiap kali melihat hewan baru , ia berteriak agar kami semua melihat .
Dalam beberapa frame pertama , saya menggunakan kecepatan rana tinggi untuk menangkap gerakan , tapi setelah melihat kembali pada panel LCD , saya tidak berhasil menangkap emosi . Saya pasang kamera pada tripod dan mencoba serangkaian long exposure untuk membuat latar belakangnya blur . Hasil terbaik menggabungkan kecepatan rana rendah 0,5 detik dan diafragma f22 untuk menjaga keseimbangan cahaya dan Weny terlihat fokus .
Camp Leakey didirikan di Kalimantan tahun 1971 oleh Dr . Biruté Mary Galdikas untuk mengembalikan orang utan yang ditangkar atau yatim-piatu ke hutan Taman Nasional Tanjung Puting .
4 Hal Krusial dalam Fotografi Satwa
adalah Waktu Aspek paling menantang dari memotret satwa liar adalah objek foto yang sulit diprediksi . Anda tidak bisa meminta mereka untuk berpose , melihat kamera , atau beraksi menggemaskan .
Dinamai seperti ahli paleoantropologi legendaris Kenya Louis Leakey , pos kecil ini kini menjadi salah satu tempat terunik di dunia untuk melihat dari dekat orang utan , dan berinteraksi dengan suku Dayak yang hidup selaras dengan alam selama ribuan tahun .
Tak diragukan lagi , Tanjung Puting adalah salah satu destinasi terbaik bagi fotografer untuk mengabadikan keanekaragaman hayati dan budaya Kalimantan yang menakjubkan . Dari orang utan di habitat aslinya , hingga trekking di bawah kanopi hutan bersama sesepuh suku Dayak , lahirlah foto-foto yang sering Anda lihat di halaman National Geographic .
Biasanya pengunjung memilih berlayar dua malam dengan perahu ( kelotok ) untuk melihat orang utan di Camp Leakey , namun kami memperpanjang kunjungan kami hingga enam malam , ditambah menginap di Desa Sungai Delang dan perjalanan di hutan bersama suku Dayak Ngaju , serta festival topeng Babukung di Kabupaten Lamandau , yang memenuhi memory card kami dengan foto-foto budaya lokal , orang-orang , dan kehidupan liar yang begitu dinamis .
Berikut ini adalah beberapa foto terbaik , beserta tip untuk perjalanan Anda berikutnya .
1 Foto Induk dan Anak Orang Utan
Biasanya , orang utan yang pertama kali terlihat oleh pengunjung Camp Leakey adalah
Tutu , induk tertua . Berjumpa dengan salah satu orang utan yang paling sering difoto dari semua orang utan di Tanjung Puting itu , saya mencari momen untuk mengabadikan kewibawaan satwa luar biasa ini .
Supaya tidak terlalu dekat dengan Tutu dan mengganggu interaksi antara sang induk dan bayi , saya menggunakan lensa 70 – 200 mm dengan zoom penuh untuk mengaburkan elemen-elemen pada latar belakang . Saya ingin menjadikan mata sang bayi sebagai fokus agar penikmat foto ini bisa merasakan emosi kala itu , sehingga saya menggunakan ‘ aturan sepertiga bidang ’ untuk komposisi foto .
2 Menjelajahi Hutan Hujan Muhur
Bersama Suku Dayak Tomun Hutan hujan Muhur , yang sejak dulu dianggap sakral oleh suku Dayak Tomun , adalah salah satu permata di Kalimantan yang jarang dikunjungi . Kami menghabiskan satu hari trekking di sepanjang sungai dan menjelajahi air terjun . Saya ingin mengabadikan keajaiban tempat ini dengan long exposure ( kecepatan rana sangat rendah ) untuk menciptakan gambar air jernih yang tampak blur seperti dalam mimpi .
Saya memakai tripod untuk mengambil tiga foto long exposure , satu foto cahaya rendah , satu foto normal , dan satu foto dengan cahaya lebih menggunakan diafragma f9 . Pada tahap pascaproduksi , saya memakai Photoshop untuk menggabungkan ketiga
Sejak pertama melihat induk dan bayi orang utan , saya mendapat beberapa ide foto . Sang bayi tampak enggan beranjak terlalu jauh dari induknya , dan nyaris tak pernah terlihat , bersembunyi di balik bulu induknya yang berwarna cokelat kemerahan . Dengan lensa zoom , saya atur ke 200 mm , saya membingkai objek dan menunggu . Setelah cukup lama menunggu , akhirnya bayi orang utan melongokkan kepalanya , dan saya pun langsung menangkap momen ini dalam single frame .
5 Senja di Sungai Sekonyer
Salah satu hal yang menyenangkan dari perjalanan ke Camp Leakey adalah melayari sungai dengan perahu tradisional , kelotok . Melintasi hulu sungai , perahu melewati bekantan yang melengking serta orang utan yang bertengger di pohon-pohon di atas pusaran arus berwarna cokelat .
Menjelang matahari terbenam , air Sungai Sekonyer yang warnanya seperti teh menjadi cermin yang merefleksikan awan bak kapas di langit . Saya sedang mengambil foto langit saat saya menengok ke bawah dan melihat kapten kapal sedang beristirahat sejenak di haluan perahu yang tampak seperti dikelilingi sungai berlangit .
Saya menggunakan kecepatan rana rendah 1 / 20 detik untuk mengaburkan pepohonan yang kami lewati dan memfokuskan perhatian pada haluan perahu berwarna biru dan sang kapten yang beristirahat di sana .