Garuda Indonesia Colours Magazine August 2016 | Page 70

66 Explore | Handcrafted Indonesia’s wealth of cultural handicrafts is as diverse as its many cultures. Each month we explore the archipelago’s offerings through a different traditional craft. Indonesia memiliki kerajinan tangan yang beraneka ragam. Setiap bulannya, kami akan menyuguhkan bagi Anda kerajinan tangan khas dari setiap daerah. SARONGS OF SAMARINDA Samarinda, the most populous city on the island of Borneo, has a long, rich history and eclectic culture, which makes the East Kalimantan capital a distinct destination in its own right. Pioneered by the Bugis refugees from the Sultanate of Gowa in the 17th century, Samarinda r eveals the lasting Bugis influence through its unique handwoven sarongs, with over 160 traditional weavers continuing to practise the craft to this day. To make the sarongs, local craftsmen remain true to the centuries-old weaving technique using a tool called a gedogan, itself created by the Bugis. Though the artisans of Samarinda Samarinda, kota paling padat penduduk di Pulau Kalimantan, memiliki sejarah yang panjang dan kaya, serta ragam budaya yang menjadikan Ibu Kota Kalimantan Timur ini sebuah destinasi unik. Dipelopori oleh para pendatang Bugis dari Kesultanan Gowa di abad ke-17, Samarinda menunjukkan pengaruh Bugis yang kuat lewat sarung tenunnya yang unik, yang hingga kini masih dipraktikkan oleh lebih dari 160 penenun tradisional. Dalam pembuatan sarung, para perajin setempat masih memakai teknik tenun yang sudah berumur ratusan tahun, yakni menggunakan alat yang disebut gedogan, yang diciptakan oleh masyarakat Bugis. Meski para perajin dari Samarinda kini menghadapi persaingan ketat dengan daerah-daerah tetangga untuk memenuhi tingginya permintaan akan sarung tenun, keahlian tradisional ini terus berkembang. Minat penduduk lokal dan wisatawan pada tenunan asli membuat warisan masyarakat Bugis ini terus hidup. To make the sarongs, local craftsmen remain true to the centuries-old weaving technique... © Barry Kusuma; © Fadil Aziz / Alcibbum Photography; © Franco Pecchio /Flickr face stiff competition from the neighbouring areas, all contending to fulfil the high demand for handwoven sarongs, the traditional craftsmanship continues to thrive, as locals and tourists alike seek out authentic weaving, keeping the Bugis people’s legacy alive.