Garuda Indonesia Colours Magazine April 2019 | Page 99
Travel / Wakatobi
1. Snorkel the day
away enjoying the beauty
of coral reefs.
5
1
Kehidupan bawah laut Wakatobi diyakini sebagai pusat
keanekaragaman terumbu karang dunia. Namun, gugusan
pulau di ujung tenggara Sulawesi ini tak hanya menawarkan
keindahan bawah lautnya.
I/ Naturalis kenamaan Alfred Russel Wallace
berlayar melintasi Kepulauan Wakatobi pada
1857. Tahun ini, genap 150 tahun sejak Wallace
menulis The Malay Archipelago—sebuah buku
yang sampai sekarang menjadi buku perjalanan
paling menarik tentang pulau-pulau di Indonesia.
Dalam bukunya, ia menggambarkan Sulawesi
(kala itu disebut Celebes) sebagai “pulau paling
menakjubkan dan menarik di kawasan ini,
atau mungkin di seluruh dunia”.
Nama Wakatobi diambil dari nama empat pulau
terbesarnya, yakni Wangi Wangi (WA), Kaledupa
(KA), Tomia (To) dan Binongko (BI). Berada di
dalam Kawasan Segitiga Karang Asia-Pasifik,
dengan hamparan terumbu karang seluas
9.000km 2 , daerah ini memiliki jumlah spesies
ikan terbanyak di dunia dan merupakan habitat
bagi 750 spesies terumbu karang (dari total 850
di seluruh dunia). Sebagai perbandingan, jumlah
spesies terumbu karang di seluruh Karibia
saja tak sampai 70!
Saat pesawat saya menurun ke arah deretan
laguna di sekitar Bandara Matahora di pantai
barat Wangi Wangi, saya bisa merasakan
kehidupan yang tenang dan santai menanti
saya di pulau ini.
Saya bermalam di kota agar bisa bangun
lebih pagi untuk menikmati beberapa jam
yang menyenangkan di Pasar Sentral, sambil
memotret dan menyeruput kopi manis Sulawesi
bersama pemilik warung yang ramah, sebelum
berjalan ke tepi pantai.
Permukiman Orang Bajo, atau dikenal sebagai
Bajo Mola, yang menetap di sini sejak 1950-an,
bisa dibilang salah satu desa paling menarik
(dan paling ramah) di Indonesia. Hampir 2.000
senses:
touch
Coral cave
E/ Feel the chilled
subterranean air filtering
up from the coral cave
near the pretty village of
Liya Bahari. This is the
cultural heart of Wangi
Wangi and the site from
which, according to
local legend, the first
man is said to have
been born. It is still the
community’s sacred
graveyard and, even
today, hundreds of
islanders occasionally
gather here for
ceremonies.
I/ Rasakan udara bawah
tanah yang sejuk dari
gua karang dekat Desa
Liya Bahari yang
memesona. Desa ini
adalah jantung budaya
Wangi Wangi dan
menurut legenda
setempat, di sinilah
manusia pertama
dilahirkan. Desa ini juga
masih menjadi tempat
pemakaman yang sakral
bagi suku Bajo, dan
sampai sekarang,
ratusan penduduk pulau
sesekali berkumpul di
sini untuk upacara adat.
97