Garuda Indonesia Colours Magazine April 2018 | Page 108
Travel | Pacitan
5 Senses – Sight
WAYANG BEBER
This tradition, which has existed
in Pacitan for hundreds of years,
continues to be preserved. It is a
sequential art form where stories are
told through the medium of paper
scrolls. In traditional wayang beber,
the Panji stories are usually told.
Meanwhile, young people have
started to perform contemporary
versions of wayang beber.
Tradisi yang hadir di Pacitan
selama ratusan tahun ini masih
terjaga kelestariannya. Ia merupakan
sebuah seni sekuensial yang
diceritakan dengan medium gulungan
kertas. Tradisi wayang beber biasanya
mengangkat cerita Panji. Sementara
anak-anak muda mulai memainkan
wayang beber dalam versi kontemporer.
Pacitan sendiri cukup
bangga dengan sebutan
Kota Seribu Satu Gua, selain
Gua Gong terdapat belasan
destinasi yang dapat
dikunjungi para penggemar
wisata geologi...
1
menyewa seorang pemandu yang melengkapi
dirinya dengan lampu senter. Perlahan-lahan
saya mengikuti jejaknya, menyusuri lorong
gua yang basah dan lembap.
Pemandu saya terus berjalan sambil berusaha
menceritakan tentang sejarah dan mitos
mengenai Gua Gong dalam volume suara yang
susah untuk didengar. Sementara saya, sepuluh
meter di belakangnya masih terkagum-kagum
dengan berbagai kejutan yang ada di dalam gua
berupa formasi ajaib yang terbentuk dari
stalaktit dan stalagmit. Ada yang menjulur
anggun seperti tirai air, ada yang tampak
seolah-olah empuk seperti daging moluska,
bahkan ada yang berbentuk megah layaknya
organ pipa yang terpasang di katedral-katedral
abad pertengahan. Beberapa ruangan di dalam
Gua Gong berukuran sangat besar dengan
ornamen alami yang megah dan rumit.
Memasukinya, saya seolah-olah menjadi kurcaci
di bawah kubah agung La Sagrada Família.
Pacitan sendiri cukup bangga dengan sebutan
Kota Seribu Satu Gua, selain Gua Gong terdapat
belasan destinasi yang dapat dikunjungi para
penggemar wisata geologi dan speleologi, mulai
dari Gua Tabuhan hingga Luweng Jaran. Menuju
tempat-tempat wisata tersebut relatif mudah,
karena pemerintah daerah terlihat serius untuk
membangun jalanan mulus demi mempermudah
wisatawan untuk menikmati Pacitan.
Kemudahan itu saya rasakan ketika menjelajahi
berbagai pantai yang berada di selatan Pacitan.
Hampir semua pantai dihubungkan oleh jalur
aspal yang mulus. Dengan mengendarai sebuah
motor sewaan, saya mulai menyusuri pantai-
pantai tersebut. Mengunjungi satu per satu,
sedapat-dapatnya. Saya pun memulainya dari
Pantai Klayar, salah satu pantai yang paling
populer bagi pelancong. Saat tiba, saya melihat
Pantai Klayar sedang bersolek, pemerintah
membangun ruang dan fasilitas publik
sementara banyak penduduk lokal yang
mengubah kebun kelapa atau rumahnya menjadi
bungalo atau homestay. Pemandangan yang sama
sekali berbeda ketika saya mengunjungi pantai
ini hampir satu dekade yang lalu.
Setelah berkeliling menengok perkembangan
di Pantai Klayar, saya mulai beranjak ke pantai
lainnya: Pantai Buyutan, Pantai Srau, Pantai
Kasap, menyisir Kali Waron dan mampir di
Pantai Ngiroboyo. Banyak pantai baru yang
belum pernah saya kunjungi sebelumnya dan
saya mulai merasakan bahwa industri pariwisata
di Pacitan sedang bergerak maju. Di masa yang
tidak lama lagi, pantai-pantai ini barangkali akan
sama populernya dengan pantai-pantai di
selatan Yogyakarta. Apalagi kedua daerah
tersebut kini terhubung oleh Jalur Lintas Selatan
1 A wayang maker in Pacitan.
2
2 Wayang beber is the oldest original wayang in Indonesia.
106