Ingin Pindah ke Komisi X
Agar Lebih Menyentuh Persoalan di Sumut
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Drs Ramadhan Pohan MIS berdiskusi saat berkunjung ke kantor Harian Tribun Medan, Medan, Rabu
(12/3). FOTO. RIZKY BATUBARA
Politisi Partai Demokrat Drs Ramadhan Pohan MIS mengatakan, jika
terpilih menjadi anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Sumatera
Utara I (Dapil Sumut I) bakal meminta pindah ke Komisi X.
K
OMISI X
membawahi
bidang pendidikan,
kebudayaan,
pariwisata,
ekonomi kreatif, pemuda
olahraga, perpustakaan.
Sektor-sektor tersebut
dirasakan lemah pada
kondisi Sumut sekarang.
‘’Dari sana, saya
akan memperjuangkan
kejayaan Sumut di masa lalu,’’ katanya
saat berdiskusi di Kantor Tribun Medan,
Rabu (12/3).
Selama blusukan di berbagai wilayah
di Sumut, wakil rakyat asal Pematang
Siantar ini, melihat persoalan yang
dihadapi oleh masyarakat Sumut cukup
banyak, selain permasalahan energi.
Menurut Ramadhan, kejayaan
Sumut harus dikembalikan seperti dulu
melalui kebudayaan, pariwisata, serta
olahraga tak kecuali mengembalikan
kejayaan PSMS seperti masa lalu.
’’Oleh sebab itu, apabila saya terpilih
bakal meminta kepada partai untuk
pindah ke Komisi X. Sebelumnya, saya
di Komisi I,’’ katanya.
Dia mengungkapkan, mumpung masih
muda dan memiliki semangat, sehingga
ingin kembali ke Sumut untuk membela
orang-orang yang termarjinalkan.
Ia ingin, segala persoalan yang
menyangkut dengan pendidikan dan
kebudayaan dapat kembali bersinar.
Bahkan, akan memasang badan untuk
memperjuangkan kebutuhan rakyat.
’’Saya lahir di Siantar dari SD hingga
SMP di sana, kemudian melanjutkan
sekolah ke SMAN 3 Medan. Saya
kemari memulai dari bawah lagi. Telah
dua tahun saya blusukan agar mengerti
permasalahan yang dihadapi rakyat.
Sepanjang karir politik, saya tak pernah
terlibat berbagai kasus seperti korupsi
dan lain-lain,’’ katanya.
Dia bercerita apabila anggota
legislatif tak mengubah pola serta
tingkah laku, maka akan terjadi sebuah
revolusi sosial. Sebab, ke depan, segala
permasalahan secara bergantian bakal
muncul di Sumut.
’’Sekarang saja rakyat telah
bosan di permasalahan air, PLN dan
kemacetan yang terjadi di Sumut.’’
’’Dulu dari Siantar ke Medan hanya
dua jam. Tapi sekarang telah empat jam.
Seharusnya dengan kemajuan teknologi
makin cepat,’’ ujarnya.
(tribun medan/bik)
APRIL 2014 • GARDU ASPIRASI |
11