GARDU ASPIRASI (GARASI) EDISI 50 / MARET 2014 | Page 12

Dicokok Polisi, Petani Mengadu WAKIL Ketua Komisi I Drs Ramadhan Pohan MIS tak bisa diam. Ia selalu ingin dekat dengan masyarakat. Dan, masyarakat selalu saja ada yang menunggu dan ingin mendapatkan perhatiannya. Sebuah desa di Jalan Binjai inilah contohnya. Desa yang mayoritasnya adalah petani menunggu Ramadhan dan meminta kepadanya, untuk memberikan sedikit perhatian. Sebab, petani yang ada di desa itu tertangkap polisi Polres dan Polda Sumatera Utara. Mereka ditangkap dengan tuduhan melawan pada petugas polisi yang menangkap mereka di daerah bandara Kuala Namu Internasional, Tanjung Morawa. Polisi menangkap petani itu karena akan memblokir bandara dan membuat para penumpang bandara menjadi terganggu. ’’Padahal kami hanya ingin berkumpul dengan seluruh para petani. Kumpulnya kami tidak ada mengganggu aktivitas bandara. Cuma lokasinya saja yang dekat dengan bandara,’’ jelas Prabualam, yang merupakan ketua Forum Rakyat Bersatu, Sabtu (1/3). Mendengar hal itu, Ramadhan langsung merespon dengan baik yaitu dengan mendatangi desa itu untuk bersilaturahmi. Ia mendengarkan keluhan para petani yang ada di Deli Serdang, Langkat, dan Binjai. Dalam pertemuan itu Ramadhan bertemu sekitar 50 orang petani yang termasuk dalam Forum Rakyat Bersatu. Sesampainya di lokasi tersebut, Ramadhan Prabualam serta anggotaanggota Forum Rakyat Bersatu yang rata-rata adalah para petani. Lokasi pertemuan dilakukan ditengah-tengah ladang jagung di desa tersebut. Pertemuan diawali dengan kata sambutan dari Ketua Forum Rakyat Bersatu Deli Serdang, Binjai, dan Langkat, Prabualam. Ia menyampaikan bahwa saat ini ada sekitar 22 petani yang ditangkap oleh polisi. Empat orang ditahan di Polres Deli Serdang dan 18 orang ditahan di Polda Sumatera Utara. ’’Padahal kami hanya ingin apel dan ingin bermusyawarah dengan sesama anggota petani,’’ ungkap Prabualam. Kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan dari Ramadhan serta memperkenalkan diri dan apa saja yang sudah dilakukannya untuk Sumatera Utara. ’’Saya usahakan membantu dalam memediasi antara pihak petani dengan Polda,’’ jelas Ramadhan. Acara dilanjutkan penyampaian curahan hati dari salah satu perwakilan dari keluarga petani yang ditangkap oleh polisi. Ny Tuti, merupakan istri dari salah satu petani yang ditahan oleh polisi, mengungkapkan sambil mengeluarkan air mata. ’’Pak, saya mohon sekali dengan Bapak. Bantu lah kami Pak. Kami sudah susah mencari makan, ditangkap pula dengan polisi. Kami mohon Pak,’’ ungkap Ny Tuti sambil menangis. Tampak terlihat Ramadhan tertegun sejenak dalam melihat kondisi ini. Kemudian Ramadhan langsung meng­ hubungi Poldasu. Terjadi percakapan Ramadhan Pohan dengan Poldasu. Bahkan setelah itu ia juga menerima telepon dari Dirkrimsus Poldasu. Perlu adanya proses dan langkahlangkah dalam mekanisme mediasi tersebut. (rizky prabowo) Warga Masjid Raya PERTEMUAN dengan saudara dan kerabat ini dilakukan untuk yang kedua kalinya yang sebelumnya dilakukan juga pada minggu lalu. Pertemuan itu diawali dengan perkenalan diri dari Ramadhan Pohan dan pemaparan apa saja yang telah dilakukan olehnya untuk Sumatera Utara selama dua tahun belakangan ini. Kemudian dilanjutkan dengan dialog dengan saudara dan kerabat di pertemuan tersebut. Ainur Umar Tanjung, salah satu kerabat, mempertanyakan tentang program-program apa yang bisa membantu pembangunan Sumatera Utara. Sementara, Ilham, memohon diadakannya pertemuan antara pedagang kecil dengan Ramadhan, serta pertemuan antara warga dekat Masjid Raya Mandala. Ny Sarila, menanyakan tentang cara mendapatkan bantuan usaha kecil menengah. Pertemuan berlangsung selama satu jam lebih. (rizky prabowo) Ingin Bertemu 12 | GARDU ASPIRASI • MARET 2014