Dicokok Polisi,
Petani Mengadu
WAKIL Ketua Komisi I Drs
Ramadhan Pohan MIS tak bisa diam. Ia
selalu ingin dekat dengan masyarakat.
Dan, masyarakat selalu saja ada yang
menunggu dan ingin mendapatkan
perhatiannya.
Sebuah desa di Jalan Binjai inilah
contohnya. Desa yang mayoritasnya
adalah petani menunggu Ramadhan
dan meminta kepadanya, untuk
memberikan sedikit perhatian. Sebab,
petani yang ada di desa itu tertangkap
polisi Polres dan Polda Sumatera
Utara.
Mereka ditangkap dengan tuduhan
melawan pada petugas polisi yang
menangkap mereka di daerah bandara
Kuala Namu Internasional, Tanjung
Morawa.
Polisi menangkap petani itu karena
akan memblokir bandara dan membuat
para penumpang bandara menjadi
terganggu.
’’Padahal kami hanya ingin
berkumpul dengan seluruh para petani.
Kumpulnya kami tidak ada mengganggu
aktivitas bandara. Cuma lokasinya saja
yang dekat dengan bandara,’’ jelas
Prabualam, yang merupakan ketua
Forum Rakyat Bersatu, Sabtu (1/3).
Mendengar hal itu, Ramadhan
langsung merespon dengan baik yaitu
dengan mendatangi desa itu untuk
bersilaturahmi. Ia mendengarkan
keluhan para petani yang ada di Deli
Serdang, Langkat, dan Binjai.
Dalam pertemuan itu Ramadhan
bertemu sekitar 50 orang petani yang
termasuk dalam Forum Rakyat Bersatu.
Sesampainya di lokasi tersebut,
Ramadhan Prabualam serta anggotaanggota Forum Rakyat Bersatu yang
rata-rata adalah para petani.
Lokasi pertemuan dilakukan
ditengah-tengah ladang jagung di desa
tersebut. Pertemuan diawali dengan
kata sambutan dari Ketua Forum Rakyat
Bersatu Deli Serdang, Binjai, dan
Langkat, Prabualam.
Ia menyampaikan bahwa saat ini
ada sekitar 22 petani yang ditangkap
oleh polisi. Empat orang ditahan di
Polres Deli Serdang dan 18 orang
ditahan di Polda Sumatera Utara.
’’Padahal kami hanya ingin apel dan
ingin bermusyawarah dengan sesama
anggota petani,’’ ungkap Prabualam.
Kemudian dilanjutkan dengan
kata sambutan dari Ramadhan serta
memperkenalkan diri dan apa saja yang
sudah dilakukannya untuk Sumatera
Utara. ’’Saya usahakan membantu
dalam memediasi antara pihak petani
dengan Polda,’’ jelas Ramadhan.
Acara dilanjutkan penyampaian
curahan hati dari salah satu perwakilan
dari keluarga petani yang ditangkap
oleh polisi.
Ny Tuti, merupakan istri dari salah
satu petani yang ditahan oleh polisi,
mengungkapkan sambil mengeluarkan
air mata.
’’Pak, saya mohon sekali dengan
Bapak. Bantu lah kami Pak. Kami
sudah susah mencari makan, ditangkap
pula dengan polisi. Kami mohon Pak,’’
ungkap Ny Tuti sambil menangis.
Tampak terlihat Ramadhan tertegun
sejenak dalam melihat kondisi ini.
Kemudian Ramadhan langsung meng
hubungi Poldasu. Terjadi percakapan
Ramadhan Pohan dengan Poldasu.
Bahkan setelah itu ia juga menerima
telepon dari Dirkrimsus Poldasu.
Perlu adanya proses dan langkahlangkah dalam mekanisme mediasi
tersebut. (rizky prabowo)
Warga
Masjid Raya
PERTEMUAN dengan saudara dan
kerabat ini dilakukan untuk yang kedua
kalinya yang sebelumnya dilakukan juga
pada minggu lalu.
Pertemuan itu diawali dengan
perkenalan diri dari Ramadhan Pohan
dan pemaparan apa saja yang telah
dilakukan olehnya untuk Sumatera
Utara selama dua tahun belakangan ini.
Kemudian dilanjutkan dengan
dialog dengan saudara dan kerabat di
pertemuan tersebut.
Ainur Umar Tanjung, salah satu
kerabat, mempertanyakan tentang
program-program apa yang bisa
membantu pembangunan Sumatera
Utara.
Sementara, Ilham, memohon
diadakannya pertemuan antara
pedagang kecil dengan Ramadhan,
serta pertemuan antara warga dekat
Masjid Raya Mandala.
Ny Sarila, menanyakan tentang
cara mendapatkan bantuan usaha kecil
menengah.
Pertemuan berlangsung selama satu
jam lebih.
(rizky prabowo)
Ingin Bertemu
12 |
GARDU ASPIRASI • MARET 2014