GARDU ASPIRASI (GARASI) EDISI 45 / OKTOBER 2013 | Page 24

Golput itu tinggi sekali. Harus ada solusi di sana, apa langkah-langkah untuk menarik pemilih-pemilih pemula itu untuk tertarik mencoblos, jangan sampai golputnya ini membesar. Kalau golputnya bertambah, berarti KPU gagal. Ramadhan Pohan tentang Komisi Pemilihan Umum telah menetapkan aturan baru tentang pedoman pelaksanaan kampanye. VIVA.CO.ID, 3 September 2013 Hanya akan menghabiskan energi karena ormas tidak jauh beda dengan partai politik (parpol). Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Ramadhan Pohan tentang Kehadiran ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) yang digagas oleh mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, dipandang hanya akan menghabiskan energi belaka. RMOL.CO, 16 September 2013 ’’Karena RI tidak membutuhkan itu (ucapan maaf). Yang dibutuhkan adalah permintaan maaf yang tulus, bermakna, disertai kompensasi positif dan konkret. Wakil Ketua Komisi I DPR Ramadhan Pohan tentang Indonesia menyambut baik permintaan maaf dari Pemerintah Belanda atas pembantaian massal yang dilakukan pasukan militer negara itu di masa penjajahan pada 1940-an. KORAN-SINDO.COM, 16 September 2013 Mosok setelah jadi RI-I, terus habis periode, demi kekuasaan, jadi RI-II. SBY bukan sosok yang maruk kekuasaan. Ia proporsional, profesional, dan idealis. Itu sudah saya prediksi akan menjadi kemenangan ‘Karsa’. Di Jatim itu ternyata Jokowi effect nggak memberikan ngefek di Jatim. Pakde Karwo dan Gus Ipul ini padu, masyarakat Jatim masih mencintai mereka. Wasekjen Partai Demokrat (PD) Ramadhan Pohan menilai kemenangan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf, ‘Karsa’ menunjukkan bahwa Jokowi effect tak berpengaruh di Jawa Timur. PESATNEWS.COM, 1 September 2013. Terlalu prematur pendapat Anas. Tapi Anas itu sedang kasih vitamin, karena memang tak mudah menang Pilpres. Ramadhan pohan tentang mantan Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Anas Urbaningrum, menyatakan tak yakin kalau pemenang konvensi calon presiden (capres) PD bakal berhasil dalam pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres) 2014. BERITASATU.COM, 16 September 2013 Yang pasti pemenang konvensi bakal menang lawan Jokowi. Soalnya, Jokowi itu belum matang dan serba tanggung. Istilahnya, penggodokannya masih setengah-setengah. Perlu satu periode untuk menilai kematangan Jokowi. Ketika Demokrat dan PDIP sama-sama kuat pada Pemilu 2014, lalu kita koalisi, itu bagus sekali. Wakil Sekjen (Wasekjen) PD, Ramadhan Pohan, tentang PD dan PDIP dinilai berpeluang untuk berkoalisi pada pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres) 2014 nanti. POLITIKRIAU.COM, 19 September 2013 Masalah mobil murah di RI itu bisa ditentang kebijakan pusat. Bagaimana penjelasannya pemerintah daerah menolak. Saya melihat Ahok (Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama) lebih rasional soal ini dibandingkan Jokowi. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat (PD) Ramadhan Pohan memastikan bahwa SBY tidak mungkin menjadi cawapres. Sebab, suami Ani Yudhoyono itu bukanlah orang yang haus kekuasaan. Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan menanggapi santai penilaian miring untuk konvensi calon presiden yang digelar partainya. Ia yakin, pemenang konvensi akan mampu menandingi calon presiden dari partai lainnya, termasuk bila PDI Perjuangan menurunkan kader andalannya, Joko Widodo (Jokowi). Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengkritik penolakan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, terhadap kebijakan mobil murah ramah lingkungan. Ramadhan menilai Jokowi terlalu emosional menolak kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Ia menuding penolakan itu hanya untuk pencitraan. JPNN.COM, 13 September 2013 KOMPAS.COM, 16 September 2013 KOMPAS.COM, 23 September 2013 24 | GARDU ASPIRASI • OKTOBER 2013