Menyiratkan Kesan Mendalam
Festival Tari Nusantara di TMII
Meskipun tidak mengantungi tropi, penampilan kontingen Sumatera Utara dalam Festival Puncak Tari Nusantara ke-32 di Jakarta, menyiratkan kesan mendalam. Penampilan tim banyak mendapat sambutan meriah.
F
ESTIVAL itu digelar 23-24 Agustus lalu di Sasana Langen Budaya Taman Mini Indonesia Indah. Tampil dalam acara tahunan ini, peserta dari 32 provinsi. ‘’Kita datang dengan 25 personel (15 pria, dan 10 wanita) dari Medan dan sekitarnya,’’ kata Saiful Nasution, yang bertindak sebagai kepala tim. Tim tari Sumut menampilkan Zatin Sulung Laut, tarian Melayu yang merepresentasikan sejarah Serdang Bedagai dengan tokohnya Tengku Ismail. ‘’Tentunya dengan berbagai sentuhan koreografi yang disesuaikan,’’ katanya. Tim ini tiba di Jakarta dengan difasilitasi oleh Wakil Ketua Komisi I DPR RI Drs Ramadhan Pohan MIS. Selain melakukan penjemputan, tokoh asal Pematang Siantar ini juga menyediakan rumah dinasnya di komplek DPR RI Kalibata untuk dijadikan tempat menginap. ‘’Untuk semua sambutan, kita berterimakasih sebesar-besarnya pada Pak Ramadhan Pohan,’’ kata Saiful, yang juga memimpin sangar kesenian Nusindo. Timnya terdiri dari tiga sanggar tari dari Taman Budaya Medan. ‘’Kita mempersiapkan diri selama enam bulan, dan berangkat dengan biaya swadaya. Tim berangkat tanpa bantuan apa pun dari
Penampilan team Sumut dalam Festival Tari Nusantara di TMII. FOTO: DEDE RASYID
Pemprov Sumut, padahal kita membawa nama provinsi. Proposal sudah diajukan, tapi mereka bilang tidak ada dana,’’ kenang Saiful. Beberapa peralatan juga dibawa oleh tim langsung dari Sumut, seperti biola, gendang dan akordion. ‘’Ini pun juga swadaya,’’ katanya. Sangar tari itu sudah melanglang buana. Bukan hanya pretasi tingkat nasional, tetapi juga internasional dengan tampil di Singapura dan Malaysia. ‘’Kalau kita saat ini tidak membawa gelar, yang kurang beruntung saja. Karena, selama penampilan banyak mendapat aplaus,’’ tambahnya. Kontingen Sumsel memboyong gelar juara umum. Kategori yang diperlombakan antara lain tarian terbaik, koreografer, musik, busana dan make up. ‘’Dua tahun lalu, yang diwakili tim dari Binjai, kita mampu
Tabulasi Permasalahan Masyarakat
merebut nominasi terbaik dalam hal tarian,’’ tambahnya. Saiful sedikit mempertanyakan juri yang antara lain terdiri dari Ditjen Pariwisata. Ada kontingen yang juga sangat bagus dalam segala hal, yakni Bali, tidak mendapat satu nominasi pun. ‘’Tapi semua kan sudah keputusan juri,’’ katanya. Kontingen sedikit terhibur dengan sambutan hangat yang diberikan Ramadhan Pohan. Menjelang kepulangan ke Medan (29/8), Ramadhan menjenguk mereka di rumah dinas Kalibata. Meski tak bisa menyaksikan langsung di Taman Mini Indonesia Indah, Ramadhan senang dengan semangat luar biasa yang dimiliki tim Sumut. ‘’Bagaimana pun, kesenian daerah harus dipertahankan, dan saya bangga pada tim yang telah membuktikan itu,’’ katanya. (bik)
Medan Dolok Merawan Hamparan Perak
Keterbukaan pemerintah di dalam memberikan data data bagi media pers masih minim Lapangan bola di Kecamatan Dolok Merawan belum ada sehingga untuk latihan harus pergi ke Kabupaten Simalungun Adanya indikasi pembuangan limbah oleh sejumlah pabrik
8
GARASI • SEPTEMBER 2013