40 | 41
POLITIK LUAR NEGERI
Sejak berakhirnya konflik Timur-Barat di awal
tiga tantangan utama bagi politik luar negeri
tahun 1990-an, politik luar negeri Jerman
Jerman, yang dapat disebut dengan kata-kata
menghadapi peluang dan tantangan baru. Jer-
“Krisis – Ketatanan – Eropa“. Agar siap mewu-
man yang tergabung secara multilateral mene-
judkan ketiga hal ini, Kementerian Luar Negeri
rima tanggung jawab lebih besar yang diper-
mengembangkan kelembagaannya berlandas-
olehnya sejak reunifikasi tahun 1990. Melalui
kan proses tinjau ulang tersebut.
berbagai usaha, Jerman berkontribusi pada penyelesaian konflik politik, serta pengembangan
kelembagaan yang memelihara perdamaian
dan yang turut mencegah krisis dalam rangka
mandat perdamaian PBB. Dalam krisis aktual
yang dihadapi dalam tata keamanan di Eropa,
JARINGAN
Jerman mengemban kedudukan ketua OSCE pa-
Kementerian Luar Negeri
Termin, Tokoh, Tema, Kontak
da tahun 2016, dan turut memperjuangkan pe-
→ diplo.de
nguatan kesepakatan Helsinki dan pemapanan
OSCE sebagai organisasi keamanan regional di
Eropa.
Uni Eropa
Portal komunitas negara berisi
informasi dalam 24 bahasa
→ europa.eu
Dalam diskusi terbuka dalam rangka proyek
“Review 2014 – Pengembangan Politik Luar
Negeri“ terbukti bahwa asas politik luar negeri
Jerman sudah tepat. Namun terlihat juga, bahwa di tengah perubahan dunia yang cepat ada
OSCE
Perwakilan tetap Republik Federal
Jerman di OSCE
→ osze.diplo.de
Menteri Luar Negeri Steinmeier (kiri) berperan aktif dalam perbincangan E3+3 yang berhasil dengan Iran