ESCAPE ASIA Nov. 2013 | Page 49

JEDA T urisme P engacak N i lai 51 b a c k p a Ck i n I AA pril MM E I 2 2 0 3 3 PRIL-- EI 011 TURISME DIMULAI DENGAN pola seperti ini. Si Dia tinggal di rumahnya yang sepi dan terpencil, namun nyaman berbahagia di dunianya sendiri. Lalu datang si Aku, menumpang dan menikmati rumah itu, memberi tahu bahwa rumah Dia adalah surga yang paling mulia. Si Dia senang, si Aku riang. Semakin lama si Aku melihat rumah ini, semakin Aku merasakan betapa banyak cacatnya. Bocor di sini, bolong di situ. Surga itu harus sempurna, begitu seru Aku. Di sisi lain, datangnya Aku yang murah hati membuat Dia berdendang menikmati madu yang Aku beri. Si Dia berpikir, bagaimana caranya memuaskan Aku agar memberi madu lebih banyak lagi, bagaimana caranya mengeruk keuntungan yang tanpa henti. Si Dia terus berdandan sampai norak, memoles rumahnya, mengecat, memasang barisan sofa paling nyaman. Aku memanggil lusinan kawannya untuk bersama mencicip sensasi surga, seraya terus memuji sambil mengimingimingi sesendok madu pada Dia, padahal itu adalah madu beracun laksana candu. Si Dia semakin rakus menenggak madu, berusaha mati-matian, bahkan rela menjungkirbalikkan seluruh rumah dan segala isinya demi memikat hati para Aku, yang masing-masing punya kemauan beda-beda. Tuntutan para Aku semakin mewah dan mahal, sambil memerintah begini begitu sekalian juga meninggalkan sampah-sampah menjijikan berceceran. Hingga akhirnya rumah mungil itu berantakan, awut-awutan, penuh penyakit, tak lag ?????F???F??6?F???r?V6?GV???GR?6V????&W&??v2F??V??6?w&W6?`?F??v?&???W7F7W&v'V&"7VF??&?F?RW&v?F?&???V?&ƒ?6V?V?F&GV??'V??FW&GVGV??W&V?V?v?'V??6W??????r&V?V?&VF??F??V?v???&???RwV?V@?6VFW&????rGV?R?v??F??WF?F&?'V?RF?F??????'?wW7F??W0?v?&?v???$????T?#0???"2?6???S ??