FOTO : NIKO WAZZ
CATPER
FOTO : IWAN IRAWAN
FOTO : NIKO WAZZ
Selesai makan, kami segera mencari
penginapan murah. Namun dikarenakan high
season, rate penginapan di sekitaran kota
Tanjung Pandan pun ikut terdongkrak naik, dan
hampir semuanya penuh. Karena semalaman
tidak berhasil mencari penginapan dengan
harga terjangkau, maka saya dan teman-teman
mencoba menghubungi sana-sinipak Halil
Sani (beliau adalah orang yang membeli tiket
pesawat dua teman kami yang gagal berangkat bersama kami karena urusan kantor) dan
akhirnya mendapatkan penginapan gratis di
rumah pak Ali Travel (adik ipar Pak Halil Sani).
Fiuh, syukurlah.
AKHIR PETUALANGAN
Sekitar jam delapan pagi, kami bertolak
dari rumah pak Ali menuju Museum Belitung.
Letak museum ini dekat dengan pintu masuk
23
b a c k p a Ck i n I
A pril - M E I 2 0 1 3
Pelabuhan Sebrang. Di museum ini terdapat
beberapa replika penambangan timah masa
silam dan kebun binatang mini yang berisi
antara lain flaminggo, tupai, buaya, ikan, dan
orang utan.
Selanjutnya kami mampir ke Koperasi
Usaha Kecil Menengah (KUKM) Belitung di
Jalan Sriwijaya. Bangunan KUKM Belitung ini
dulunya bernama Wisma Ria II, dan terletak di
tengah kota Tanjung Pandan. Banyak oleh-oleh
yang bisa dibeli, seperti kerajinan laut, kopi,
kaos, dan bebatuan meteorit.
Target berikutnya adalah ke rumah adat
Belitung. Di sini kami tidak lama karena harus
mengejar pesawat kembali ke Jakarta. Aah
sayang, karena waktu terbatas, hanya bisa ke
beberapa tempat, itu pun tidak lama. Selamat
tinggal Belitung, selamat tinggal “Tanjung Pandan Kota Bertuah”.
APRIL-MEI 2013
I b a c K p a Ck i n