TANJUNG KELAYANG
PANTAI TANJUNG TINGGI
LEPAS TENGAH HARI, pesawat yang saya
dan teman-teman naiki tiba di Bandara HAS
Hanandjoeddin, Tanjung Pandan, Belitung.
Turun pesawat, perut kami kompak minta
makan. Maka mampirlah kami di Mie Belitung “Atep”. Kondisi cuaca pada siang hari
di kota ini relatif panas, melebihi panasnya
Jakarta menurut saya.
Setelah kenyang makan dan beberes,
dimulailah perjalanan kami menjelajah Belitung. Destinasi pertama adalah Danau Kaolin.
Entah mengapa namanya terkenal dengan
sebutan Danau Kaolin, padahal ada beberapa
mineral yang juga ditambang di kawasan ini,
17
b a c k p a Ck i n I
A pril - M E I 2 0 1 3
seperti timah dan pasir gelas. Ketiga mineral
tersebut -kaolin, timah, dan pasir gelas- merupakan bahan-bahan dasar pembuatan keramik.
Menurut informasi dari penduduk lokal, hasil
penambangan ini sebagian dikirim ke perusahaan keramik Mulia Ceramics.
Berikutnya adalah Pantai Tanjung
Tinggi. Pantai ini merupakan salah satu spot
shooting film Laskar Pelangi. Dengan serakan
batuan granit yang berukuran luar biasa besar
di sekitar pantainya. Pertanyaan perihal dari
mana asal-usul batu-batu besar ini masih
menjadi pertanyaan para peneliti, dan masih
menjadi misteri hingga saat ini.
DANAU KAOLIN
BUKIT SAMAK
Sore menjelang, kami pun bertolak ke
Pantai Bukit Berahu. Bukit Berahu ini merupakan kawasan resort. Untuk dapat menikmati
pantainya, Anda harus turun ke bawah melalui
62 buah anak tangga. Di pinggir pantainya, terdapat 5 buah rumah penginapan kecil model
rumah panggung yang cukup tenang dan
terbuat dari kayu.
Perjalanan hari ini belum selesai,
malamnya kami lanjut menuju Tanjung Kelayang, kediaman pak Senawi. Pak Senawi adalah
pemilik perahu yang akan menjadi tumpangan
saya untuk island hoping esok hari. Dia adalah
seorang Bugis yang tinggal di Belitung sejak
APRIL-MEI 2013
I b a c K p a Ck i n
18